92 Desa Terdampak Kekeringan di Purbalingga

TRANSINDONESIA.CO – Hingga pengujung musim kemarau, wilayah di Kabupaten Purbalingga yang warganya terdampak kekeringan, mencapai 92 desa. Desa-desa terdampak kekeringan yang warganya kesulitan mendapat air bersih tersebut, tersebar di 15 kecamatan.

Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Purbalingga, Muhsoni mengatakan BPBD telah memasok air bersih dalam jumlah yang cukup besar untuk desa-desa yang terdampak kekeringan tersebut. Bahkan di wilayah eks Karesidenan Banyumas, BPBD Kabupaten Purbalingga menjadi yang terbanyak menyalurkan air bersih.

“Hingga kemarin, kami telah memasok air bersih sebanyak 2.741 tangki,” katanya seperti dilansir Republika.co.id,  Ahad (6/10/2019).

Jumlah air bersih yang dipasok tersebut, termasuk pasokan air bersih yang berasal dari bantuan dari lembaga lain, baik dari komunitas maupun institusi. Total bantuan air bersih yang disalurkan komunitas dan institusi ini, mencapai 1.054 tangki.

Terkait hal itu, dia menyampaikan terima kasih pada lembaga komunitas dan institusi yang telah membantu BPBD mencukupi kebutuhan air bersih warga. ”Seluruh bantuan yang disalurkan BPBD dan masyarakat, nanti akan laporkan secara transparan pada Bupati,” katanya.

Dia mengakui, selama ini Kabupaten Purbalingga memang selalu berada di urutan tertinggi dalam hal pendistribusian bantuan air bersih pada warga yang terdampak kekeringan. Seperti pada kemarau tahun 2018 lalu, bantuan air bersih yang disalurkan meencapai 3.018 tangki.

”Pada tahun 2018, penyaluran air bersih yang kami lakukan juga yang terbanyak di eks Karesidenan Banyumas,” katanya.

Meski demikian, dia menyebutkan ke depan perlu ada penanganan yang permanen untuk menangani kekeringan. Antara lain, pembuatan embung, pembuatan sumur, pamsimas yang selama ini kurang maksimal ke depan diupayakan dimaksimalkan itu. ”Hal ini sudah kita rapatkan secara bersama OPD terkait. Antara lain, seperti dalam hal pengelolaan Pamsimas agar bisa lebih baik,” katanya.[ROL]

Share