Penderita HIV/AIDS di Makassar Capai 9.302 Orang
TRANSINDONESIAA.CO, MAKASSAR – Dinas Kesehatan Kota Makassar menyebut jika data jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) hingga saat ini telah mencapai angka 9.302 orang.
“Jadi data yang kita gunakan adalah data satu pintu dan semua LSM maupun KPA atau penggiat lainnya tetap menggunakan data ini,” ujar Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Makassar Hadarati Razak di Makassar, kemaren.
Ia mengatakan data yang berhasil dikumpulkan oleh KPA Makassar dari seluruh rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) atau layanan konseling lainnya dari bulan Juni 2005 hingga 2017 itu adalah 9.302 orang. Namun dia mengaku jika jumlah itu adalah jumlah orang-orang yang mau secara terbuka melaporkan kondisi kesehatannya kepada rumah sakit atau tenpat konseling lainnya.
“Masih sama, semua KPA ataupun rumah sakit itu menggunakan teori gunung es, di mana pada fenomena ini hanya sebagian yang mau melaporkan kondisi kesehatannya. Sedangkan yang berdiam diri karena takut dan malu, jauh lebih banyak,” katanya.
Hadarati menyebutkan data yang dihimpun oleh KPA Makassar, dari tahun 2005 hingga 2017, tercatat ada 9.302 penderita HIV/AIDS yang ada di Makassar. Beberapa penderita tersebut ada yang berusaha berobat di beberapa tempat yang menyediakan pengobatan penyakit HIV/AIDS.
Untuk penderita HIV jumlahnya sekitar 6.760 orang dan bagi warga yang sudah positif Aids sebanyak 2.452 orang atau biasa disebut Orang Dengan HIV/Aids (ODHA). “Kita menghimpun data sejak 2005 dan itu artinya sudah banyak diantara mereka yang meninggal dunia dan keluarganya pun tidak melaporkannya,” terangnya.
Dijelaskannya, penyebaran HIV/AIDS tiap tahun mengalami perubahan. Penyebaran HIV/AIDS dulunya menyebar melalui jarum suntik namun untuk saat ini, penyebaran HIV/AIDS didominasi oleh pergaulan seks bebas, termasuk hubungan sesama jenis.
Selain itu, kasus penularan HIV/AIDS juga dapat menular dari orang tua ke anak. Namun ia menyebutkan, penularan HIV/AIDS dari orang tua ke anak bisa diantisipasi dengan melakukan pemeriksaan.
“Penularan dari orang tua ke anak itu bisa dilakukan. Kami pernah melakukan pendampingan 28 orang hamil dengan ibu positif AIDS. Dari 28 ibu positif AIDS tersebut 26 anak lahir dalam keadaan negatif, tidak tertular dan yang dua kami hilang informasi karena keluar daerah,” tambahnya.[ANT/ROL]