Ilustrasi senjata api disita polisi.(dok)
TRANSINDOENSIA.CO – Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian menduga ada keterlibatan pejabat di wilayah itu yang terlibat pendanaan pembelian senjata api (senpi) ilegal dari Filipina bagian selatan.
“Kasus yang terakhir tentang penangkapan senpi dari Filipina ini, kami menduga ada oknum putra lokal, yang kebetulan menjabat, ada oknum di Puncak,” kata Kapolda Tito kepada pers di Jayapura, Papua, Kamis (22/5/2014).
Menurut dia pejabat tersebut diduga kuat menjadi salah satu penyandang dana pembelian senjata api, bahkan ditengarai sudah dua kali mensponsor dana. Dan sudah ada tiga hingga empat kali senjata api ilegal itu berhasil lolos hingga ke pedalaman Papua untuk digunakan oleh kelompok kriminal bersenjata disana. “Tapi motif pembelian senjata ini polisi masih mendalami”.
Kapolda Tito juga menyampaikan jika selama ini masyarakat luas banyak menanyakan dari mana saja sumber senjata yang didapatkan oleh kelompok-kelompok yang selama ini mengganggu ketentraman di Papua. Yang kebanyakan memberikan pandangan miring dan menuduh jika sumber senjata itu berasal dari TNI/Polri.
“Padahal sumber utama kelompok-kelompok yang ada di gunung itu dari merampas dan mencuri, dari anggota Polri/TNI. Itu sumber utama. Sumber keduanya, mereka dapatkan dari luar negeri. Ini yang masuk dari Filipina itu bukan yang pertama. Kasus yang terakhir yang senjatanya dari Filipina,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polda Papua berhasil menggagalkan penyelundupan tiga pucuk senjata api asal Filipina ke Papua melalui kapal laut.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Pudjo mengatakan di Jayapura, senjata asal Filipina itu dibawa YM (29) yang ditangkap tanggal 5 Mei 2014 saat tiba di Kota Sorong dengan menggunakan KM Lambelu.
Penangkapan itu dilakukan setelah tim khusus dari Densus 88 Polda Papua yang dipimpin AKBP Asiz melakukan melakukan penyelidikan di Sorong. Dari hasil penyelidikan, kata Pudjo, tim berhasil menangkap YM bersama barang bukti tiga pucuk senjata, satu di antaranya laras panjang saat turun dari kapal tersebut.
Ketiga pucuk senpi itu masing masing jenis AR 15, revolver dan FN 46, diperoleh pelaku dari Filiphina dan rencananya akan dibawa ke Nabire. Senjata-senjata tersebut diduga akan dipasok ke kelompok bersenjata yang ada di pedalaman Papua.(ant/kum)