TRANSINDONESIA.co | Kepolisian Resor (Polres) Metropolitan Bekasi menyelidiki selebgram asal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bernama Mega Amalia Ramadanti (MAR) alias Vega atas dugaan melakukan penipuan bermodus arisan daring dan investasi bodong.
Tak hanya warga Bekasi, Jakarta Surabaya dan Batam, Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang dan Korea Selatan (Korsel) turut menjadi korban arisan bodong.
“Banyak yang di luar pulau, ada yang di luar negeri juga. Korea Selatan, Jepang,” ujar seorang korban, Sakinah Aulia Rahmah (25) saat ditemui di Polres Metro Bekasi, seperti dikutip Kompas.com, Senin (14/4/2025).
MAR mengelola arisan yang bernama arisan Vega sejak 2019. Awalnya, arisan yang dikelola MAR berjalan lancar. Namun beberapa bulan terakhir, MAR mulai terlambat mencairkan hasil arisan kepada seluruh anggotanya.
Puncaknya, MAR diduga menghilang dengan membawa seluruh uang arisan milik anggotanya sejak 10 April 2025. Sejumlah korban sempat berupaya mencari keberadaan pelaku di Serang Baru. Namun, mereka tak menemukan jejak pelaku.
“Kami sempat datangi rumahnya di Serang Baru, ternyata rumahnya sudah di-takeover ke orang lain,” ungkap Sakinah.
Menurut Sakinah, MAR selama ini meng-endorse sejumlah selebgram untuk mempromosikan usaha arisan online-nya.
Masifnya promosi ini membuat banyak warga tergiur bergabung dalam keanggotaan arisan “Vega”.
Total jumlah anggota sekitar 300 orang. Kerugian para korban pun bervariasi, mulai dari Rp6 juta hingga Rp1 miliar. Namun jika dikalkulasikan dari jumlah anggota, total nilai kerugian seluruh korban ditaksir lebih dari Rp5 miliar.
Sementara, Polres Metropolitan Bekasi menyelidiki selebgram asal Cikarang melakukan penipuan bermodus arisan daring dan investasi bodong.
“Terkait dengan identitas terlapor, informasi sementara menyebut yang bersangkutan adalah seorang selebgram. Namun, kami masih akan mendalami lebih lanjut,” kata Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Pol Mustofa di Mapolres Metro Bekasi, Senin (14/4/2025).
Menurutnya, saat ini banyak orang yang aktif di media sosial dan punya banyak pengikut kemudian mendapat julukan selebgram.
“Polisi tetap akan memastikan pekerjaan sebenarnya sambil melakukan pemeriksaan terhadap korban,” ujarnya.
Dikatakannya, pihaknya masih membuka ruang bagi masyarakat untuk segera melapor ke kantor polisi apabila menjadi korban penipuan oleh MAR.
“Sejak tadi malam sudah ada yang melapor. Hari ini pun pelapor bertambah. Kalau melihat dari media sosial, banyak yang mengaku sebagai korban,” tambahnya.
Pewarta/Editor: Ismail