Titiek Soeharto Temukan Beras Berkutu, Bulog Beri Respons Tak Terduga
TRANSINDONESIA.co | Perum Bulog memberikan penjelasan terkait temuan beras impor berkutu di gudangnya. Temuan ini sebelumnya disampaikan oleh Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto saat Rapat Kerja (Raker) bersama Menteri Pertanian beberapa waktu lalu.
“Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya,” ujarnya dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian, Selasa (11/3/2025).
Merespons hal itu, Direktur Supply Chain Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto menyebut beras sebagai komoditas pangan yang memang rentan terhadap serangan hama selama penyimpanan, termasuk kutu.
“Beras sebagai komoditas pangan berpotensi terkena serangan hama selama penyimpanan. Apalagi beras ini sebagai cadangan pangan pemerintah yang disimpan dalam waktu yang relatif lama,” kata Suyamto kepada CNBC Indonesia, Rabu (19/3/2025).
Untuk memastikan kualitas beras tetap terjaga, katanya, Bulog telah menerapkan sistem Pengelolaan Hama Gudang Terpadu (PHGT). Dia menegaskan bahwa pengawasan kualitas dan potensi serangan hama dilakukan secara rutin di seluruh gudang penyimpanan.
“Tindakan perawatan kualitas juga kita lakukan apabila terjadi serangan hama dengan spraying (penyemprotan) dan fumigasi untuk memastikan beras yang dikeluarkan dari gudang bebas dari hama (kutu),” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono buka suara mengenai adanya temuan Komisi IV DPR RI terkait adanya kutu di banyak karung beras di gudang Perum Bulog. Dia menuturkan, pihaknya tengah melakukan pengecekan langsung di gudang Bulog. Menurutnya, jika beras sudah rusak maka tidak akan disalurkan ke masyarakat.
“Kalau memang sudah rusak sekali ya tentu saja mungkin tidak kita kasih ke orang. Harus kita ada acara lain apakah untuk pakan ternak atau apa,” ungkap Sudaryono, di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (12/3/2025).
Namun, menurut Ketua Dewan Pengawas Bulog ini masih melakukan pengecekan total beras yang sudah terpapar kutu itu.
“Moga-moga sih nggak terlalu banyak ya, karena kan Bulog ini kan barangnya harus disimulasikan, barang masuk terus ada yang keluar. Karena Bulog itu kan punya fungsi sebagai penyimpanan stok cadangan pangan negara, kedua penyeimbang harga,” katanya. (CNBC Indonesia)