Anak Sungai Bengawan Solo dan Sungai Jlantah Meluap, Banjir Jatim Rendam Pasuruan
TRANSINDONESIA.co | Hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (24/2/2025) sore, menyebabkan anak Sungai Bengawan Solo dan Sungai Jlantah meluap, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, tergenang dengan ketinggian rata-rata 20 hingga 100 cm merendam akses jalan dan permukiman di tujuh kecamatan, termasuk Nguter, Sukoharjo, Tawangsari, Polokarto, Grogol, Baki, dan Mojolaban.
“Banjir ini berdampak pada 370 kepala keluarga (KK), dengan 300 KK atau sekitar 200 jiwa terpaksa mengungsi. Selain itu, sekitar 370 rumah warga dan dua fasilitas pendidikan terdampak banjir,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya diterima redaksi, Selasa (25/2/2025).
Saat ini, BPBD Provinsi Jawa Tengah bersama BPBD Kabupaten Sukoharjo telah melakukan upaya evakuasi warga serta menyalurkan bantuan logistik dan matras ke lokasi pengungsian.
Hingga Senin malam pukul 21.30 WITA, air belum surut dan proses evakuasi masih terus dilakukan. Tim gabungan terus bersiaga untuk memastikan keselamatan warga serta mempercepat distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak.
Wilayah lainnya, di Kabupaten Boyolali sejak Ahad (23/2/2025) pukul 11.00 hingga 20.00 WIB menyebabkan tanah longsor di beberapa titik.
Kejadian pertama dilaporkan pada pukul 18.30 WIB, ketika longsoran tanah menutup jalur SSB di Desa Genting, Kecamatan Cepogo. Selanjutnya, laporan lain menyusul terkait longsor serta rumah terdampak cuaca ekstrem di Desa Senden, Kecamatan Selo, serta Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo.
Berdasarkan pendataan, sebanyak 12 kepala keluarga (KK) terdampak, dengan rincian 6 KK di Desa Kembangkuning, Kecamatan Cepogo, dan 6 KK di Desa Senden, Kecamatan Selo. Satu orang mengalami luka ringan atas nama Ika Listiyani (23), yang telah mendapatkan perawatan di RSPA. Selain itu, satu orang harus mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
“Dampak kerusakan akibat bencana ini mencakup 13 unit rumah yang terdampak, serta lima ruas jalan yang terhalang oleh longsoran tanah. Beberapa titik tebing longsor juga menutup bahu jalan, sehingga menghambat mobilitas masyarakat di sekitar lokasi kejadian,” kata Muhari.
BPBD Kabupaten Boyolali segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk POLRI, Pramuka, Dinas Lingkungan Hidup, Damkar Satpol PP, serta relawan untuk melakukan penanganan darurat. Alat berat telah dikerahkan untuk membersihkan material longsoran di Desa Genting. Upaya pembersihan akses jalan di Gunung Sentir menuju Desa Senden juga tengah dilakukan. Kaji cepat terhadap rumah-rumah terdampak cuaca ekstrem dijadwalkan berlangsung pada Senin (24/2), setelah mempertimbangkan faktor keselamatan petugas dan operator alat berat.
Kebutuhan mendesak saat ini meliputi alat berat tambahan untuk membuka akses jalan yang masih tertutup di Desa Senden serta bantuan logistik bagi warga terdampak. Sementara itu, pada Senin pagi (24/2/2025), pembersihan beberapa titik longsoran di jalur SSB dan jalan penghubung Tumang–Tarubatang telah dilakukan. Namun, sejumlah titik longsor yang masih menutup jalan di Dukuh Muntuk, Brajan, Senden, Sengon, serta Bandungan masih menunggu penanganan lebih lanjut.
Di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, hujan deras disertai angin kencang melanda Desa Jambu Kulon, Kecamatan Ceper, pada Senin (24/2/2025). Cuaca ekstrem ini mengakibatkan kerusakan pada puluhan rumah warga serta fasilitas umum. Selain itu, satu pabrik briket roboh, dan jaringan listrik di wilayah terdampak mengalami gangguan.
Dari data sementara, sebanyak 60 kepala keluarga (KK) atau 178 jiwa terdampak. Satu keluarga yang terdiri dari tujuh jiwa terpaksa mengungsi akibat kerusakan parah pada rumah mereka. Selain itu, terdapat satu warga mengalami luka ringan (LR) dan satu warga lainnya luka sedang (LS). Kerugian materil meliputi 60 unit rumah rusak, delapan fasilitas umum terdampak, serta pabrik briket yang roboh akibat kuatnya tiupan angin.
BPBD Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten Klaten segera melakukan langkah penanganan darurat, termasuk pembersihan pohon tumbang serta koordinasi dengan PLN untuk memulihkan jaringan listrik. Proses asesmen terhadap dampak kerusakan dan kebutuhan warga juga tengah dilakukan guna memastikan bantuan dapat segera diberikan.
Sejumlah instansi dan relawan, termasuk TNI-Polri, Dinas Sosial, dan masyarakat setempat, turut serta dalam upaya pemulihan. Hingga saat ini, penanganan masih berlangsung, sementara kebutuhan mendesak seperti penerangan, terpal, dan peralatan kebersihan menjadi prioritas utama untuk membantu warga terdampak.
Banjir Jatim
Di Provinsi Jawa Timur, (Jatim), wilayah Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan pada Ahad sore (23/2/2025), menyebabkan debit air Sungai Dermo meluap. Akibatnya, air menggenangi permukiman warga di Kelurahan Latek, Desa Manaruwi, dan Desa Masangan.
*Banjir ini berdampak pada 201 kepala keluarga (KK) atau sekitar 824 jiwa. Selain itu, 201 unit rumah warga turut terdampak akibat tingginya genangan air yang bervariasi, mulai dari 10 cm di Desa Masangan hingga 50 cm di Desa Manaruwi. Sementara itu, genangan di Jalan Raya Pantura Kaliteluh, Kelurahan Latek, sudah mulai surut,” ungkap Abdul Muhari.
BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Pasuruan telah mengerahkan personel untuk melakukan assessment serta berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Pemantauan terhadap tinggi muka air (TMA) Sungai Dermo terus dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan kenaikan debit air lebih lanjut.
Hingga Ahad malam, kondisi di beberapa titik masih tergenang, terutama di Desa Manaruwi dan Desa Masangan. Warga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi hujan susulan yang dapat memperparah kondisi banjir. Upaya pemantauan dan penanganan akan terus dilakukan guna memastikan keselamatan warga serta percepatan pemulihan daerah terdampak.
BNPB mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi dan kondisi tanah labil. [nag]