Kecelakaan Pesawat Jeju Air: Korban Tewas Tambah Jadi 120 Orang, Jeju Air Mohon Maaf
TRANSINDONESIA.co | Setidaknya 120 orang dipastikan tewas setelah pesawat yang dioperasikan maskapai penerbangan Jeju Air mengalami kecelakaan saat mendarat, Dinas Pemadam Kebakaran Korea Selatan mengatakan, Ahad (29/12/2024). Baru dua orang yang berhasil diselamatkan, keduanya awak pesawat.
Para pejabat memperingatkan kecil kemungkinan sebagian besar dari 181 orang di dalam pesawat itu, akan selamat.
“Sejauh ini dua berhasil diselamatkan dan 120 dipastikan meninggal,” kata Badan Pemadam Kebakaran Nasional dalam pernyataannya, seperti dilansir oleh AFP. Dalam pernyataan sebelumnya, badan itu mengatakan salah satu korban yang berhasil diselamatkan adalah seorang penumpang.
Video yang dibagikan oleh televisi lokal MBC menunjukkan pesawat Jeju Air – yang menggunakan Boeing 737-8AS menurut Flight Radar – mendarat di landasan pacu bandara Muan, dengan asap keluar dari mesinnya, sebelum seluruh pesawat dengan cepat dilalap api.
Para pejabat menduga kegagalan roda pendaratan, yang kemungkinan karena bertabrakan dengan sekawanan burung, menyebabkan kecelakaan tersebut. Mereka telah memulai penyelidikan di lokasi untuk mengetahui penyebab pastinya, kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan.
Lee Hyeon-ji, petugas tim tanggap di pemadam kebakaran setempat, sebelumnya telah memperingatkan bahwa “jumlah korban bisa bertambah karena mereka yang terluka parah”.
Otoritas penyelamat sedang mengevakuasi penumpang dari bagian belakang jet, kata Lee, seperti dikutip oleh AFP.
Bandara Internasional Muan berada di daerah Muan, yang berjarak sekitar 288 kilometer (179 mil) barat daya Seoul.
Badan pemadam kebakaran mengatakan telah mengerahkan 32 mobil pemadam kebakaran dan sejumlah petugas pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.
Minta Maaf
Pesawat nahas itu membawa 175 penumpang dan enam awak, lanjut Yonhap, yang dikutip oleh Associated Press.
Sebuah foto menunjukkan para petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat berada di dekat pesawat yang bagian ekor jet dilalap api di sisi landasan pacu.
Jeju Air, yang merupakan maskapai penerbangan bertarif murah, meminta maaf dan berjanji akan melakukan apa pun untuk membantu para korban.
“Kami di Jeju Air akan melakukan segala daya kami untuk menanggapi kecelakaan ini. Kami dengan tulus meminta maaf karena menimbulkan kekhawatiran,” kata maskapai tersebut dalam pernyataan yang diunggah di saluran media sosialnya.
Sementara itu Reuters melaporkan, Minggu, bahwa Kepala Eksekutif (CEO) Jeju Air Kim E-bae juga menyampaikan permohonan maaf kepada para korban.
Dalam konferensi pers singkat, Kim mengatakan prioritas saat ini adalah memberi dukungan bagi para kerabat korban yang berduka.
Reuters juga melaporkan, Choi Sang-mok, yang baru saja ditunjuk sebagai penjabat Presiden Korea Selatan pada Jumat (27/12/2024) di tengah krisis politik, sudah tiba di lokasi kecelakaan. Choi mengatakan pemerintah mengerahkan seluruh sumber daya untuk menangani kecelakaan tersebut.
Kecelakaan Udara Terburuk Sejak 1997
Menurut data Kementerian Transportasi, kecelakaan tersebut adalah kecelakaan terburuk yang menimpa maskapai penerbangan Korea Selatan sejak jatuhnya pesawat Korean Air pada 1997 di Guam yang menewaskan lebih dari 200 orang.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Muan Lee Jung-hyun mengatakan para penyelidik meneliti tabrakan dengan kawanan burung dan kondisi cuaca sebagai kemungkinan faktor penyebab kecelakaan. Yonhap, mengutip otoritas bandara mengatakan, tabrakan dengan kawanan burung mungkin menyebabkan roda-roda pendaratan tidak berfungsi.
Menurut Kementerian Transportasi, pesawat nahas itu adalah pesawat Boeing 737-800 yang dibuat pada 2009.
Boeing mengatakan dalam pernyataan melalui email bahwa “Kami sedang menghubungi Jeju Air mengenai penerbangan 2216 dan siap memberikan dukungan kepada mereka.”
Boeing juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, baik penumpang maupun awak pesawat.
Regulator penerbangan sipil Amerika Serikat (the U.S. Federal Aviation Administration/FAA) tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk memberikan komentar mengenai kecelakaan Jeju Air itu.
Seluruh penerbangan domestik dan internasional di bandara Muan telah dibatalkan, lapor Yonhap. [voa]