Korban Banjir Longsor Sukabumi 12 Meninggal, Putri Putri Indonesia ke Pos Pengisian
TRANSINDONESIA.co | Bencana banjir longsor disertai pergerakan tanah memporak porandakan 172 desa di 39 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024), menelan 10 korban jiwa meninggal dunia, 2 orang hilang, ribuan warga mengungsi dan terdampak psikologisnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saat ini siapkan pos pengungsian terpusat usai tinjauannya ke Kecamatan Bantargadung.
“Langkah ini dilakukan sebagai upaya efisiensi distribusi bantuan, untuk para pengungsi yang tersebar di beberapa titik pengungsian mandiri, di wilayah Kecamatan Bantargadung,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Mayjen TNI Lukmansyah saat mengunjungi pengungsi dan meninjau dampak bencana di Kecamatan Bantargadung, Selasa (10/12/2024).
Data yang dihimpun BNPB, di Kecamatan Bantargadung, sampai saat ini tercatat sebanyak 296 KK atau 1.032 warga mengungsi. Adapun kerugian materil dilaporkan sebanyak 88 rumah Rusak Ringan (RR), 144 rumah Rusak Sedang (RS), dan 57 rumah Rusak Berat (RB).
Di hari yang sama pada sore hari, BNPB menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan evaluasi yang di pimpin oleh Deputi Bidang Logistik dan Peralatan Dr. Lilik Kurniawan. Pada rapat ini diketahui bahwa Pemerintah Sukabumi memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat hingga tujuh hari ke depan.
Bencana alam ini mengakibatkan 10 orang meninggal dunia telah ditemukan:
1. Aden Daffa (11th) warga Desa Loji
2. Ade Wahyu (11th) warga Desa Loji
3. Elma Ayunda (27th) warga Desa Loji
4. Siti Hamidah (8th) warga Desa Loji
5. Sahroni (47th) warga Desa Loji
6. Resti (23th) warga Desa Bangbayang
7. Santi (2th) warga Desa Bangbayang
8. Emah (50th) warga Desa Karangjaya
9. Dadang (65th) warga Desa Ciemas
10. Euis (44th) warga Desa Rambay
Sedangkan dua orang hilang yang sudah dinyatakan meninggal dunia dan masih dalam pencarian:
1. Eros (80th) warga Desa Rambay
2. Ojang (53th) warga Desa Sirnasari
Pada rapat ini pencarian terhadap kedua korban tersebut yang dikomandoi oleh SAR pusat akan dialihkan ke SAR lokal dan untuk keluarga korban akan diberikan santunan oleh BNPB.
Sementara, kondisi terkini ada penambahan jumlah warga terdampak yang sebelumnya 10.160 warga menjadi 10.237 dan penurunan jumlah pengungsi yang sebelumnya 3.064 menjadi 2.988.
Operasi Modifikasi Cuaca
Sebagai upaya untuk mempercepat penangan tanggap darurat di wilayah Kabupaten Sukabumi, BNPB bersama Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) dan semua unsur terkait akan melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Langkah ini diambil dikarenakan kondisi cuaca yang labil dan masih sering terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang menyebabkan terhambatnya penanganan darurat di wilayah Kabupaten Sukabumi.
Direncanakan OMC akan dilakukan mulai Rabu (11/12/2024) dengan mengerahkan dua armada. Diharapkan OMC ini dapat mereduksi dan meretribusi curah hujan di wilayah Sukabumi sehingga proses penanganan darurat bisa berjalan lebih optimal dan efisien.
Pendampingan Psikososial
BNPB bersama rombongan Putri Indonesia terjun melakukan pendampingan psikososial di Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (10/12/2024).
Pendampingan ini dilakukan untuk memberi motivasi, semangat, dan simpati kepada para warga yang terdampak. Adanya pendampingan tersebut diharapkan warga yang terdampak bisa lekas bangkit dari trauma dan bisa melanjutkan hidup dengan penuh harapan. [amh]