Pasca Gempa Turki, WNI Dipastikan Aman
TRANSINDONESIA.co | Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 mengguncang Malatya, Turki pada Rabu (16/10/2024) pukul 10.46 waktu setempat. Getaran gempa dirasakan hingga ketiga provinsi lainnya di Turki yakni Elazig, Diyarbakir, dan Mus.
Kedutaan Besar RI di Ankara memastikan tidak ada warga negara Indonesia menjadi korban dalam gempa tersebut. Total ada 98 orang WNI yang tersebar wilayah terdampak dengan status mahasiswa dan menikah dengan warga lokal.
“Semua dalam kondisi aman, tidak ada WNI terdampak kena gempa. Saya langsung monitor perkembangannya dan sementara ini terus kita monitor, belum ada laporan WNI jadi korban,” Duta Besar Indonesia untuk Turki, Achmad Rizal Purnama dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Rabu (16/10/2024) malam.
Pasca gempa, dirinya langsung berkoordinasi dengan satuan tugas di Malatya dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memastikan kondisi WNI. Hanya saja, WNI dan warga lokal panik berhamburan ke luar rumah karena gempa.
“Ada beberapa WNI panik dan keluar karena ada gempa susulan dengan magnitudo rendah. Saat ini mereka sudah kembali ke rumah masing-masing dengan tenang,” ujarnya.
Kementerian Dalam Negeri Turki, kata Achmad Rizal memastikan, tidak ada korban baik luka maupun meninggal dunia. Selain itu, tidak ada kerusakan infrastruktur yang masif namun hanya tiga unit rumah yang rusak.
Achmad mengatakan, kekuatan gempa kali ini rendah dibandingkan dengan gempa yang pernah terjadi yakni kekuatan magnitudo 8, 9 bahkan kekuatan lebih besar M 9. Oleh sebab itu, tidak ada korban terdampak dan kerusakan fatal.
Turki merupakan negara rawan gempa karena disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik Arab, Eurasia, dan Anatolia. Berdasarkan data otoritas setempat, sepanjang 2024 terjadi 17 ribu gempa di Turki.
“Dengan 99 persen diantaranya kekuatan gempa diatas M4. Jadi Turki memiliki kerawanan yang cukup tinggi,” jelasnya.
Dirinya meminta agar WNI di Turki tidak panik jika terjadi gempa dan mengikuti arahan dari otoritas setempat. Dubes juga berpesan untuk keluarga di Tanah Air untuk tenang karena WNI dalam keadaan aman. [rri]