Presiden Iran: Kami Tak Ingin Perang, Tapi Jika Israel Balas Kami akan Respons

TRANSINDONESIA.co | Presiden Iran Masoud Pezeshkian memperingatkan tentang respons keras dari Teheran, terhadap tindakan Israel lebih lanjut. Hal itu dia sampaikan dalam konferensi pers di Qatar, bersama Emir negara itu, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, pada Rabu (2/10/2024).

Pezeshkian mengatakan bahwa jika Israel bertindak dengan satu cara terhadap Iran, maka Teheran akan merespons dengan cara yang lebih keras.

“Keamanan kawasan ini adalah keamanan semua Muslim, dan kami tidak menginginkan perang atau pertumpahan darah. Sejak saya menjabat sebagai presiden, setiap pidato yang saya sampaikan telah menekankan upaya kami untuk perdamaian dan keamanan. Tidak ada negara atau kawasan yang dapat makmur di tengah perang,” kata dia.

“Kami tidak punya pilihan selain menanggapi. Jika Israel memutuskan untuk membalas, maka mereka akan menghadapi reaksi yang lebih keras,” tambahnya.

Pezeshkian tiba di Qatar, sehari setelah Iran menembakkan gelombang rudal balistik ke Israel, dan Israel meningkatkan perangnya dengan proksi Teheran, Hizbullah, dengan mengirim pasukan melintasi perbatasan ke Lebanon. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia akan membalas Iran setelah serangan rudal pada Selasa (1/10/2024).

Emir Qatar mengatakan dalam konferensi pers itu, bahwa Doha akan melanjutkan upaya mediasinya untuk mengakhiri perang antara Israel dan Hamas di Gaza, yang kini telah berlangsung hampir satu tahun. Qatar dan mediator internasional lainnya telah berupaya mencapai kesepakatan gencatan senjata untuk Gaza tetapi pembicaraan telah terhenti.

“Mediasi tetap menjadi pilihan strategis dalam strategi luar negeri Qatar. Kami menegaskan bahwa kami akan terus berupaya melakukan mediasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan sandera dan tahanan, bahkan dalam menghadapi kerumitan yang timbul akibat eskalasi militer Israel yang terus-menerus,” kata Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani. [voa]

Share