Sri Mulyani Minta Dirjen Pajak Tindaklanjuti Kebocoran 6 Juta Data NIK Dan NPWP

TRANSINDONESIA.co | Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati telah meminta Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Suryo Utomo beserta jajaran kantor pajak menindaklanjuti dugaan kebocoran 6 juta data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan melakukan evaluasi terhadap persoalan yang muncul.

“Saya sudah minta Pak Dirjen Pajak dan seluruh pihak di Kemenkeu untuk lakukan evaluasi terhadap persoalannya. Nanti akan disampaikan penjelasannya ya oleh Pak Dirjen Pajak dan tim IT-nya,” kata Sri Mulyani usai rapat Paripurna di DPR.

Pasalnya, dugaan kebocoran data yang muncul di media sosial X tersebut mencantumkan NPWP pejabat negara mulai dari Jokowi, Kaesang, Gibran, hingga nama Sri Mulyani sendiri.

Sebelumnya tersiar kabar bocornya 6 juta data NIK) dan NPWP,  termasuk milik  Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati beserta sejumlah pejabat pusat/daerah.

Terkait hal tersebut, Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Kemenkeu Dwi Astuti mengatakan, pihaknya masih belum dapat mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut lantaran masih dilakukan pendalaman.

“Terkait dengan informasi kebocoran data yang beredar, saat ini tim teknis DJP sedang melakukan pendalaman,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (18/9/2024).

Sebagai informasi, kabar kebocoran data ini diungkapkan oleh akun X Teguh Aprianto @secgron pada Rabu kemarin.

Dia mengunggah tangkapan layar sebuah akun bernama Bjorka yang menjual 6 juta data NIK dan NPWP. Data tersebut dijual di sebuah forum seharga 10.000 dollar AS atau setara Rp 153 juta (kurs Rp 15.300).

“Sebanyak 6 juta data NPWP diperjualbelikan dengan harga sekitar 150 juta rupiah. Data yg bocor diantaranya NIK, NPWP, alamat, no hp, email dll,” tulis akun X @secgron, Rabu (18/9/2024). [met]

Share