Jurnalis Reuters Dinyatakan Hilang Menyusul Serangan ke Hotel di Ukraina
TRANSINDONESIA.co | Seorang anggota tim kantor berita Reuters dilaporkan hilang dan dua lainnya mengalami luka berat dalam serangan terhadap sebuah hotel di Kramatorsk, Ukraina.
Tim yang terdiri dari enam jurnalis Reuters itu menginap di hotel tersebut, kata Reuters dalam sebuah pernyataan.
“Satu dari rekan kami belum ditemukan, sementara dua lainnya telah dibawa ke rumah sakit untuk dirawat,” tambah Reuters.
Pernyataan tersebut menyebutkan ketiga jurnalis lainnya telah dikonfirmasi selamat dari serangan tersebut, dan menambahkan, “Kami sangat memerlukan informasi lebih banyak, bekerja dengan pihak berwenang di Kramatorsk dan mendukung rekan-rekan kami serta keluarga mereka. Kami akan memberitahu Anda kalau kami punya lebih banyak informasi.”
Reuters belum menyebutkan nama dari anggota tim pemberitaannya itu.
Pejabat kawasan mengatakan mayat seorang warga Inggris yang diduga seorang jurnalis ditemukan dari puing-puing dan empat jurnalis lainnya yang berkewarganegaraan Jerman, Latvia, Ukraina dan AS, mengalami cedera.
Serangan yang menargetkan Hotel Sapphire itu terjadi pada pukul 10.35 malam waktu setempat. Hotel itu digunakan oleh media dan pekerja bantuan sebagai basis ketika meliput atau bekerja di kawasan itu.
Pihak Ukraina mengatakan serangan Rusia itu menewaskan 15 warga sipil.
Vadym Filashkin, kepala wilayah Donetsk, mengatakan melalui Telegram pada Minggu (25/8) bahwa pihak berwenang dan tim evakuasi telah diterjunkan ke lokasi serangan.
Rekaman video yang diunggah oleh Radio Free Europe/Radio Liberty di platform X menunjukkan para anggota tim evakuasi tengah memindahkan setidaknya satu jenazah dari reruntuhan, serta kerusakan yang terjadi pada hotel dan bangunan-bangunan di sekitarnya.
Setidaknya 15 jurnalis telah tewas terbunuh saat meliput perang di Ukraina, sejak invasi Rusia pada Februari 2022 lalu, menurut data dari Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ).
Enam dari 15 jurnalis tersebut merupakan koresponden asing, termasuk jurnalis video Fox News Pierre Zakrzewski dan sutradara film asal AS Brent Renaud. [voa]