Demokrat Bersatu di Belakang Harris
TRANSINDONESIA.co | Konvensi Nasional Partai Demokrat 2024 mencapai puncaknya hari ini. Wakil Presiden Kamala Harris dijadwalkan akan menerima nominasi resmi calon presiden dari partainya, sekaligus menyampaikan pidato.
Malam ini, Kamis 22 Agustus 2024, akan menjadi momen terpenting bagi Konvensi Nasional Partai Demokrat, karena Wakil Presiden Kamala Harris akan menerima nominasi dan berpidato sebagai calon presiden Partai Demokrat dalam pilpres November mendatang, bersama wakilnya Tim Walz.
Menurut informasi dari salah satu pejabat kampanye Harris, setidaknya ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam pidatonya nanti: yaitu membagikan latar belakang hidupnya sebagai anak dari keluarga kelas menengah yang tumbuh menjadi jaksa, mengontraskan visinya yang penuh harapan dengan kebijakan Trump yang dia anggap berbahaya, serta membangkitkan rasa cinta terhadap Amerika Serikat.
Bagi Harris, pidato nantinya bukan hanya tentang menerima nominasi partai, tetapi juga kesempatan bagi Harris untuk berbicara langsung kepada jutaan orang Amerika, menyampaikan visinya untuk masa depan dan memaparkan agendanya yang optimistis sebagai tandingan dari apa yang disebutnya sebagai agenda “gelap” dari Donald Trump.
Jika kita melihat ke belakang, pada hari Senin (19/8) lalu, Harris telah menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang memutuskan mundur dari pilpres, dan mendukung Harris sebagai calon utama Partai Demokrat.
Bagi Kamala Harris, bulan ini adalah bulan yang penuh gejolak baginya, dimulai dari akhir pencalonan Biden hingga malam ini, di mana semua mata akan tertuju padanya. Selain Harris, sejumlah tokoh penting Partai Demokrat akan menyampaikan pidato mereka.
Seperti halnya semalam, Gubernur Minnesota Tim Walz, pasangan Harris sebagai calon wakil presiden, berpidato dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada ribuan delegasi yang hadir karena telah “membawa kegembiraan” dalam pemilu kali ini. Pidato Walz sangat emosional, terutama saat putranya yang berusia 17 tahun, Gus Walz, terlihat menangis haru di barisan depan.
Konvensi Nasional Partai Demokrat telah berlangsung sejak Senin lalu dan diikuti dengan penuh antusias oleh para delegasi. Di antara mereka yang hadir adalah mantan Presiden Barack Obama, mantan Ibu Negara Michelle Obama, dan mantan Presiden Bill Clinton dan Hillary Clinton, menunjukkan kekuatan kolektif partai dalam mendukung nominasi Harris.
Kontras dengan konvensi ini, Konvensi Nasional Partai Republik (RNC) yang berlangsung pertengahan Juli lalu lebih banyak difokuskan pada lingkaran dekat Donald Trump, terutama anggota keluarganya. Pidato-pidato utama banyak disampaikan oleh anak-anak Trump, seperti Donald Trump Jr., Ivanka Trump, dan Eric Trump, yang menggarisbawahi pendekatan yang lebih terpusat pada sosok Trump dan warisannya.
Sementara di DNC, fokusnya adalah pada visi yang lebih luas dan kolektif untuk masa depan partai dan negara, RNC lebih banyak berpusat pada mempertahankan visi Trump dan kelanjutannya bila Trump terpilih kembali. Kedua konvensi tidak hanya menampilkan perbedaan ideologis antara kedua partai, tetapi juga pendekatan yang berbeda dalam mempersiapkan pemilihan presiden mendatang.
Namun, di tengah semarak pelaksanaan konvensi Partai Demokrat, aksi unjuk rasa kelompok Pro-Palestina, maupun Pro-Israel, masih mewarnai jalannya konvensi di Chicago pada hari terakhir, termasuk di sekitar lokasi konvensi.
Situasi pengamanan tetap diperketat, dengan sejumlah lembaga penegak hukum seperti kepolisian Chicago, FBI, dan Secret Service bekerja sama untuk menjaga keamanan acara ini. [voa]