Pejabat Partai Demokrat, Pendonor Dukung Kamala Harris Jadi Capres
TRANSINDONESIA.co | Wakil Presiden AS Kamala Harris secara tidak resmi telah mengamankan cukup dukungan untuk diusung sebagai calon presiden AS dari Partai Demokrat dalam pemilihan presiden November mendatang. Sementara itu, para pejabat partai sedang bersiap menyelesaikan proses untuk secara resmi mencalonkan seorang kandidat menjelang Konvensi Nasional Partai Demokrat bulan depan.
Perhitungan kantor berita Associated Press pada Senin (22/7) malam menunjukkan Harris telah memperoleh dukungan lebih dari 2.200 delegasi, melampaui jumlah minimal 1.976 yang ia perlukan di konvensi untuk merengkuh pencapresan. Angka itu diperoleh melalui pernyataan terbuka Partai Demokrat di tingkat negara bagian serta wawancara perseorangan dengan para delegasi, menurut AP.
“Saya berharap dapat segera menerima pencalonan secara resmi,” ungkap Harris dalam sebuah pernyataan Senin malam.
Sebelum Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari persaingan pilpres, para petinggi Partai Demokrat sudah berencana menggelar penghitungan suara virtual sebelum konvensi pada 19-22 Agustus.
Dengan dijadwalkannya pertemuan para pejabat partai untuk memfinalisasi proses tersebut pada hari Rabu (24/7), Ketua Komite Nasional Partai Demokrat Jaime Harrison mengatakan kepada wartawan pada Senin bahwa partai itu akan memilih capres paling lambat pada 7 Agustus.
Harris menggalang dana lebih dari $80 juta (sekitar Rp1,3 triliun) dalam waktu beberapa jam setelah Presiden Joe Biden secara mengejutkan mundur dari persaingan menghadapi mantan Presiden Donald Trump dalam pilpres pada hari Minggu (21/7), dan lantas mendukung wapresnya itu untuk maju menggantikannya.
Banyak pejabat Partai Demokrat yang telah mendukung pencalonan Harris, yang berusia 59 tahun, dan belum ada pesaing berarti yang mengumumkan niat mereka untuk menghadapi Harris memperebutkan tiket capres partai tersebut. Mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, yang masih menjadi tokoh terkemuka penting lingkar dalam Partai Demokrat, mendukung pencapresan Harris, yang diperkirakan akan diikuti juga oleh pemimpin Demokrat lainnya di Kongres AS.
“Hari ini, dengan kebanggaan yang luar biasa dan optimisme yang tak terbatas akan masa depan negara kita, saya dukung Wakil Presiden Kamala Harris menjadi presiden Amerika Serikat,” kata Pelosi dalam pernyataannya, hari Senin. “Dukungan antusias saya agar Kamala Harris menjadi presiden bersifat resmi, pribadi dan politis.”
Selain itu, banyak gubernur negara bagian dengan latar belakang Partai Demokrat di seluruh Amerika telah mendukung Harris, termasuk Gubernur Illinois J.B. Pritzker, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, Gubernur Kentucky Andy Beshear, Gubernur Maryland We Moore, Gubernur California Gavin Newsom, Gubernur Minnesota Tim Walz dan Gubernur Wisconsin Tony Evers. Beberapa di antara mereka digadang akan menjadi pasangan Harris, meski ia sendiri belum membahas secara terbuka siapa yang ia pertimbangkan.
Sebelum dipilih Biden menjadi cawapresnya pada pilpres AS 2020, Harris adalah senator California, negara bagian dengan jumlah penduduk terbanyak di Amerika. Ia juga menjadi cawapres Biden pada pilpres AS 2024 sebelum Biden mundur dari kontestasi usai didesak semakin banyak pejabat Partai Demokrat karena penampilannya yang buruk dalam debat pilpres melawan Trump pada akhir Juni.
Sementara itu, dalam sebuah iklan kampanye, tim kampanye Trump menuduh Harris mengetahui kondisi kesehatan mental dan fisik Biden (81 tahun) yang semakin turun. “Kamala mengetahuinya,” demikian bunyi iklan itu. “Ia menutup-nutupi menurunnya kondisi kesehatan mental Joe yang jelas nampak. Namun Kamala tahu Joe tidak bisa menjalankan tugasnya. Maka, ialah yang melakukannya.” Untuk itu, lanjut iklan kampanye itu, “Kamala bertanggung jawab atas catatan kegagalan ini.”
Dalam acara kampanye hari Senin, Harris mengatakan bahwa ia akan dengan bangga membandingkan rekam jejaknya dengan Trump yang berusia 78 tahun.
“Donald Trump ingin membawa negara kita mundur ke masa sebelum banyak warga Amerika memiliki kebebasan dan hak penuh. Akan tetapi, kita percaya pada masa depan yang lebih cerah yang memberi ruang kepada seluruh warga Amerika,” ungkap Harris.
Trump menerima pencapresannya dari Partai Republik pada konvensi partai itu pekan lalu. [voa]