Perbatasan Rawan Dilintasi OPM, Prabowo: PNG Hormati Kedaulatan RI

TRANSINDONESIA.co | Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyebut Papua Nugini (PNG) menghormati kedaulatan RI saat dia ditanya mengenai perbatasan dua negara yang rawan dilintasi kelompok separatis OPM.

Prabowo selepas bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, Senin (15/7/2024), menyebut kerja sama dua negara termasuk dalam menjaga perbatasan terjalin dengan baik.

“Kerja sama kami sangat baik, dan kita harus tahu bahwa banyak sekali warga yang di perbatasan itu berada di kedua bagian dari perbatasan, sudah tradisional, sudah ratusan tahun, keluarga bolak-balik,” kata Menhan Prabowo menjawab pertanyaan ANTARA saat ditanya mengenai kerja sama menjaga perbatasan RI-PNG.

Dia melanjutkan dua negara pun saat ini terus bertekad mempertahankan hubungan baik itu. Terkait perbatasan yang rawan dilintasi OPM, Prabowo menekankan Papua Nugini menghormati kedaulatan wilayah RI.

“Mereka (PNG, red) sangat menghormati kedaulatan kita,” sambung Menhan Prabowo.

Indonesia dan Papua Nugini berbagi wilayah perbatasan darat sepanjang kurang lebih 770 kilometer. Di sepanjang garis batas itu, banyak jalur-jalur tikus yang kerap menjadi jalur pelintasan ilegal dan penyelundupan barang-barang ilegal.

Pemerintah Indonesia sejauh ini telah mengoperasikan beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN), antara lain di PLBN Skouw di Jayapura, PLBN Sota di Merauke, dan PLBN Yetetkun di Boven Digoel.

Tidak hanya itu, di beberapa titik-titik perbatasan terutama yang rawan, TNI juga mengerahkan satuan tugas (satgas) pengamanan perbatasan (pamtas) yang berjaga sepanjang tahun.

Pemerintah RI dan Papua Nugini juga saat ini menjalin kerja sama untuk bersama-sama menjaga dan mengelola perbatasan. Kementerian Luar Negeri RI dalam laman resminya menyebut pemerintah dua negara tiap tahunnya rutin bertemu untuk membahas kerja sama perbatasan dalam forum Border Liaison Officer Meeting (BLOM), Border Liaison Meeting (BLM), Joint Border Committee, dan Joint Ministerial Committee (JMC).

Dalam pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dan PM James Marape di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin, keduanya sepakat untuk bekerja sama dalam sektor pergerakan lintas batas untuk keperluan komersial, yang salah satu wujudnya kerja sama angkutan lintas batas.

Terkait kerja sama yang telah terjalin antara RI-PNG, Menhan Prabowo yang juga presiden terpilih menegaskan dia bakal melanjutkan kemitraan yang telah terjalin.

“Beliau (PM Marape) sangat ingin memelihara hubungan yang dekat dengan Indonesia, dan saya juga demikian. Saya ingin melanjutkan kebijakan-kebijakan Presiden Joko Widodo dan mereka sangat gembira, hubungan Pak Joko Widodo dan tetangga-tetangga kita sangat baik,” tutur Menhan Prabowo saat ditemui selepas pertemuan dengan PM Papua Nugini di pelataran gedung utama Kantor Kemhan RI. [ant]

Share