Aktivitis Mahasiswa Bandung Sambut Positif Gagasan Polmas Kawasan Pendidikan

TRANSINDONESIA.co |Gagasan Pemolisian Masyarakat (Polmas) Kawasan Pendidikan menjadi konsep kekinian merupakan suatu upaya pemberdayaan semua elemen masyarakat kampus dan sekolah, terutama mahasiswa dan pelajar untuk memperkuat dan membentuk karakter sebagai insan akademis tata krama, sopan santun, kesadaran hukum, gotong royong, mampu mendeteksi dan identifikasi, serta memecahkan permasalahan bersama.

“Polmas di kawasan pendidikan ini membentuk karakter mahasiswa dalam bersosialisasi menjalankan aktivitasnya dan lebih mencintai negeri ini,” kata Gubernur Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Hubungan Internasional, Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, Sefty Nur Sabrina, usai “Ngariung Polmas” Ngopi Bareng aktivis mahasiswa di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa 2 Juli 2024 dini hari.

Mahasiswi UNPAS pertama yang menjabat Gubernur ini, menyambut antusias tinggi terkait ide dan gagasan Polmas kawasan pendidikan seperti dipelopori komunitas Forum Universitas Gajah Mada (UGM) Peduli bisa ditularkan ke seluruh kampus dan sekolah di Indonesia.

“Mahasiswa bisa menjadi garda terdepan dari ide dan gagasan Polmas kawasan pendidikan di semua lini disipilin ilmu yang tengah digelutinya memberikan edukasi kesadaran, gotong royong, mampu mendeteksi dan identifikasi, serta memecahkan permasalahan bersama di ranah pendidikan atau universitas,” ucap Sefty.

Bahkan, Sefty “menantang” menunggu kehadiran Polri untuk menjadikan Polmas kawasan pendidikan di kampus kampus yang ada di Bandung Raya sebagai salah satu kota pelajar di Indonesia.

“Kami menunggu kedatangan Polri untuk berdiskusi dengan mahasiswa dalam acara Ngariung di Kota Bandung,” tantang Sefty.

“Ngariung Polmas” Ngopi Bareng itu dihadiri berbagai aktivis mahasiswa dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bandung, di antaranya, Ikhlas, Harlan, Abdul, Fadhila, Friska, Amirah, Hafizh, Tama, dan para aktivis lainnya.

Hal senada dikatakan mantan pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandung yang dalam waktu dekat akan dilantik sebagai pengurus Badan Koordinasi (Badko) HMI Provinsi Jawa Barat, Budiana Setiadi, mengapresiasi gagasan Polmas kawasan pendidikan yang dipelopori Kapolda DIY.

“Kami menunggu program gagasan Polmas kawasan pendidikan ini di Jawa Barat,” katanya.

Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unpas Bandung periode 2020-2021, Budi Setiadi, mengatakan Ngariung Polmas penting disosialisasikan tingkat perguruan tinggi di Bandung.

“Yuk, juga sama sama semua Polres di jajaran Polda Jawa Barat kita Ngariung Polmas meningkatkan kesadaran hukum di perguruan tinggi menumbuhkan insan akademisi menjadi polisi pada diri sendiri,” pungkas Budi.

Sebelumnya, Kepala Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Kasespim) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri, Irjen Pol Prof. Chryshnanda Dwilaksana, mengatakan Polmas Kawasan Pendidikan merupakan gagasan yang perlu diterapkan di semua lingkungan pendidikan.

“Ide ini merupakan langkah pemolisian yang kekinian. Sejalan dengan ini tentunya lembaga pendidikan sebagai dasar untuk membagikan atau mentransformasikan pengetahuan dan membangun literasi untuk mencerahkan peserta pendidik,” terang Prof. Chrysnanda.

Pemolisian masyarakat (community policing) lanjut Prof. Chrysnanda bisa dikembangkan dengan berbagai model. Sejalan dengan ini salah satunya adalah smart policing yang menggabungkan konsep pemolisian konvensional dan elektronik.

“Tentunya lembaga pendidikan merupakan (institusi) dasar untuk membagikan atau mentransformasikan pengetahuan dan membangun literasi guna mencerahkan peserta pendidik,” ujar jenderal bintang dua yang telah banyak menerbitkan buku dan berbagai tulisannya di media masa mengenalkan dan mengangkat “Smart Policing” dan “Community Policing”.

Diketahui, Polmas diatur dalam Peraturan Polisi (Perpol) Nomor 1 Tahun 2021 tentang Polmas. Polmas merupakan kegiatan untuk mengajak masyarakat melalui kemitraan anggota Polri dan masyarakat sehingga masyarakat mampu mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan serta menemukan pemecahan masalahnya.

Adanya ide dan gagasan kekinian “Polmas Kawasan Pendidikan” untuk berada di tengah-tengah lingkungan kampus dan sekolah, telah digelar “Jagongan” di Kampus UGM Yogyakarta, pada Jumat (28/6/2024).

“Polmas Kawasan Pendidikan ke depan diharapkan dapat memberi motivasi, solusi dan saling menasehati untuk mencari pemecahan masalah di tengah masyarakat. Tentunya kegiatan saling asah dan asuh ini dapat ditularkan ke berbagai kampus mulai dari Jogja dan berkembang di kota lain seluruh Indonesia,” kata Suwondo saat menghadiri Jagongan di Kampus UGM.

Langkah Polmas Kawasan Pendidikan, melakukan pencegahan agar tidak sampai terjadi konflik yang lebih luas sekaligus mencari solusinya. Polmas membangun budaya tertib dan edukasi. Konteks ini nguwongke manusia sebagai manusia sehingga terwujud rasa aman dan damai.

“Konsep Polmas kawasan pendidikan, bukan untuk menjadikan Polri, namun masyarakat mampu menjadi polisi untuk dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya,” kata Kapolda DIY. [amh]

amh]

Share