Curhat Keluarga di Meja Makan, Jangan Lupa Hiidangan Makanan Bergizi

TRANSINDONESIA.co | Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dokter Hasto Wardoyo, mengatakan bahwa Gerakan Kembali ke Meja Makan merupakan momen di mana seluruh anggota keluarga memanfaatkan quality time untuk bisa saling curhat (curahan hati).

“Memanfaatkan waktu quality time yang bagus itu seperti apa? Itu menjadi pertanyaan kita juga. Ini satu harapan kita bisa curhat di meja makan antar anggota keluarga,” katanya saat memberikan sambutan pada acara Sarapan Bergizi Keluarga Melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan, di Balai Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (28/6/2024).

Manfaat lain Gerakan Kembali ke Meja Makan,  kata dokter Hasto, adalah mentransformasikan nilai-nilai di dalam keluarga kepada anak-anak.

“Waktunya kapan lagi kita bisa sharing kepada anak-anak kita untuk masalah nilai-nilai luhur, karakter, budaya,” imbuhnya.

Adapun hubungannya dengan stunting adalah apakah menu saat makan di meja makan dapat mencegah stunting.

“Makanannya sudah memenuhi syarat atau belum untuk mencegah stunting, dengan gizi yang seimbang, dan untuk kualitas SDM yang unggul,” ungkap dokter Hasto.

Makanan Bergizi Lansia

Makanan bergizi yang ada di meja makan bukan hanya untuk ibu hamil, balita, dan ibu yang mau hamil. Tetapi juga jangan lupakan para lansia.

“Ketika ibu-ibu sudah umur 51 tahun ke atas, rupanya makanan  harus berbeda. Karena ibu-ibu yang umur 51 tahun ke atas itu sudah ‘menopause’ rata-rata, tidak lagi menstruasi. Produksi (sel) telurnya habis, hormon estrogennya habis. Kalau terus dibiarkan habis kulitnya keriput, tulangnya keropos,” jelas dokter Hasto.

Menurutnya, hormon estrogen yang membuat kulit kencang. “Begitu menopause ayolah kembali ke meja makan. Sediakan makanan yang mengandung fitoestrogen (bagi para lansia). Untuk lansia ada bengkoang, kacang-kacangan, kacang hijau, kacang panjang, kacang merah, karena mengandung fitoestrogen,” ujarnya.

Kandungan terbanyak fitoestrogen yang paling banyak adalah  di kulit bengkoang. “Salah satu untuk menyiasati agar ibu-ibu tidak harus ke salon terus. Makanan sudah menjawab fitoestrogen juga,” ujarnya.

Tumbuhkan Kepercayaan Anak

Aster Kasdam IV/Dipenogoro, Kol. Inf. Lukman Hakim, M.Han, pada kesempatan yang sama menyebutkan bahwa makan bersama keluarga punya banyak  manfaat. “Pada saat makan bersama anggota keluarga dapat berkomunikasi dengan baik dan saling berbagi pengalaman dalam suasana santai dan nyaman,” tuturnya.

“Momen ini juga dapat memberikan rasa aman dan menumbuhkan rasa percaya diri pada anak-anak karena berada di tengah-tengah keluarga yang peduli. Sehingga hubungan orangtua dan anak menjadi lebih erat,” terangnya.

Sementara itu Pj Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Nana Sudjana AS, MM, yang juga memberikan sambutan mengatakan bahwa komunikasi yang baik antar anggota keluarga, terutama antara anak dan orangtua di meja makan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan dan membangun keluarga yang sehat.

“Terbentuknya keluarga  sehat juga merupakan cikal bakal bangsa yang kuat. Jadi, diingatkan kembali akan pentingnya bagaimana kita menjadikan keluarga  betul-betul keluarga bahagia. Karena  keluarga  yang bahagia  akan menentukan karakter  bangsa,” tutup Nana.

Sarapan bergizi keluarga melalui Gerakan Kembali ke Meja Makan yang dilakukan secara ‘hybrid’ merupakan kegiatan yang diinisiasi BKKBN. Tujuannya,  mengingatkan kembali keluarga-keluarga Indonesia untuk meluangkan waktu  berkumpul dan berkomunikasi bersama antar anggota keluarga.

Momen makan bersama keluarga ini menjadi sarana dialog, interaksi, dan berbagi kasih sayang demi memperkuat ketahanan keluarga.

Acara ini dihadiri juga oleh Walikota Semarang  Hevearita Gunaryanti Rahayu.[nag]

Share