Polisi Australia Tembak Mati Remaja Pria Pelaku Penikaman

TRANSINDONESIA.co | Polisi Australia mengatakan pada Minggu (5/5) bahwa mereka menembak mati seorang anak laki-laki setelah dia menikam seorang pria di ibu kota Australia Barat, Perth. Pihak berwenang menyebut serangan tersebut sebagai tindakan terorisme.

Otoritas menyatakan bahwa mereka menduga remaja berusia 16 tahun itu telah terpengaruh radikal melalui internet. Dia membawa pisau dapur. Polisi menerima telepon dari anggota komunitas Muslim setempat yang khawatir sebelum serangan terjadi Sabtu larut malam.

Polisi menyatakan bahwa serangan di pinggiran kota Willetton memiliki “ciri-ciri” terorisme, meskipun belum secara resmi diklasifikasikan sebagai aksi teroris.

“Pada saat ini, dia tampaknya beroperasi sendirian,” kata Perdana Menteri Australia Barat, Roger Cook, dalam konferensi pers yang disiarkan televisi di ibu kota negara bagian Perth.

Korban, yang ditusuk dari belakang, berada dalam kondisi stabil di rumah sakit, kata pihak berwenang.

Perdana Menteri Anthony Albanese menyatakan bahwa dia telah diinformasikan tentang kejadian tersebut oleh polisi dan lembaga intelijen, dan menegaskan bahwa tidak ada ancaman lanjutan.

“Kami adalah negara yang cinta damai dan tidak ada tempat bagi ekstremisme kekerasan di Australia,” kata Albanese di platform media sosial X.

Insiden ini terjadi setelah polisi New South Wales pada bulan lalu mendakwa beberapa anak laki-laki dengan tuduhan terorisme terkait dalam penyelidikan yang berawal dari penikaman seorang uskup Kristen Asyur. Uskup tersebut ditikam saat sedang memberikan khotbah langsung di Sydney pada 15 April.

Serangan terhadap uskup terjadi hanya beberapa hari setelah aksi penikaman yang menewaskan enam orang di Bondi, pinggiran pantai Sydney.

Pemerintah federal menyatakan bahwa kejahatan bersenjata dan serangan dengan pisau jarang terjadi di Australia, yang secara konsisten ditempatkan di antara negara-negara teraman di dunia. [voa]

Share
Leave a comment