162 Warga Mengungsi Pascabanjir dan Longsor di Kota Bitung

TRANSINDONESIA.co | Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Ahad (7/4/2024) pukul 01.00 WITA kemarin, akibatkan 43 kepala keluarga atau 162 warga memilih mengungsi.

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan, Senin (8/4/2024) pukul 12.04 WIB, tercatat para pengungsi berada di Gereja Lembah Yarden Mawali, Pasar Tradisional Pintu Kota, Gereja Gemin Peitel Pintu Kota, SDN Pintu Kota, Pondok Informasi Kelurahan Binuang, Balai Kecamatan Manembo Nembo dan ke rumah kerabat yang lebih aman.

Peristiwa itu menyebabkan sekitar 1.496 kepala keluarga atau 2.130 jiwa warga terdampak dan dua orang diantaranya alami luka sedang. Pendataan terkini, 1.496 unit rumah terendam setinggi 50 sampai 100 centimeter. Sebanyak 20 unit rumah alami rusak berat dan 11 unit rumah alami rusak sedang. Sementara itu tujuh akses jalan tertimbun longsor dan material pohon tumbang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, dalam keterangannya, Selasa (9/4/2024).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bitung sejak kemarin masih berada di lokasi untuk melakukan monitoring, mendirikan tenda posko dan pos lapangan serta melakukan pembersihan sisa material longsor. Sejumlah unsur lain turut bahu membahu dengan memberikan bantuan berupa pangan dan non pangan bagi warga terdampak.

Guna mempercepat penanganan darurat bencana, Walikota Bitung telah menerbitkan Surat Keputusan Tanggap Darurat Banjir Bandang, Banjir, Longsor dan Angin Kencang selama 14 hari, terhitung 7 sampai 21 April 2024.

Bantuan Darurat

Sehubungan telah ditetapkannya Status Tanggap Darurat tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mendorong bantuan operasional berupa Dana Siap Pakai senilai 150 juta rupiah kepada pemerintah kota Bitung.

Selain itu bantuan logistik peralatan berupa peralatan dapur 100 paket, kasur lipat 200 unit, matras 200 lembar, selimut 200 lembar, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, perahu karet plus mesin satu unit, gergaji mesin lima unit, pompa alkon lima unit, penjernih air _portable_, _light tower_ dua unit, genset tiga unit dan sabun cair 1.008 botol.[eso]

Share