PBB: Ribuan Orang di Gaza Menderita Kelaparan
TRANSINDONESIA.co | Presiden Majelis Umum PBB Dennis Francis menyatakan keprihatinan. Setelah Badan Pangan PBB menghentikan pengiriman bantuan pangan dan obat-obatan ke Jalur Gaza bagian utara.
“Ribuan orang di Gaza menderita kelaparan. Serta kekurangan gizi parah, dan pengiriman bantuan dikurangi ketika jumlahnya perlu ditingkatkan,” kata Francis seperti dilansir Anadolu, Jumat (23/2/2024).
“Saya menegaskan kembali tuntutan saya dan Majelis Umum PBB yang berulang kali menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera. Ini adalah masalah hidup dan mati, termasuk anak-anak yang tidak bersalah,” ujarnya menambahkan.
Dia menyampaikan pernyataan tersebut setelah Program Pangan Dunia PBB (WFP) pada mengumumkan penghentian pengiriman bantuan pangan. Padahal ini sangat dibutuhkan oleh warga Gaza utara.
“WFP sangat berkomitmen untuk segera menjangkau orang-orang yang putus asa di seluruh Gaza. Tetapi keselamatan dan keamanan untuk menyalurkan bantuan pangan itu penting dan bagi orang-orang yang menerimanya harus dipastikan,” ucapnya.
Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Serangan Israel tersebut telah menewaskan dari 29.410 warga Palestina dan menyebabkan kehancuran massal serta kelangkaan kebutuhan bahan pokok.
Perang Israel di Gaza telah memaksa 85 persen penduduk wilayah itu menjadi pengungsi di tengah kelangkaan akut bahan pangan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara 60 persen infrastruktur daerah kantong itu telah rusak atau hancur. [ant/rts]