Wall Street Journal: Rusia Gunakan Ribuan Terminal Starlink Spacex di Ukraina
TRANSINDONESIA.co | Pasukan Rusia di Ukraina menggunakan ribuan terminal komunikasi satelit Starlink yang dibuat oleh SpaceX milik Elon Musk. Hal ini disampaikan Kepala Intelijen Militer Ukraina Letjen Kyrylo Budanov dalam wawancara dengan surat kabar Wall Street Journal yang diterbitkan pada Kamis (15/2).
Budanov mengatakan pasukan Rusia telah berkomunikasi melalui sistem Starlink “untuk waktu yang cukup lama” dan memperoleh terminal dari perusahaan swasta Rusia yang membelinya dari perantara.
Para perantara ini, tambahnya, mengirimkan peralatan tersebut ke Rusia melalui negara-negara tetangga, termasuk negara-negara bekas Republik Uni Soviet.
Badan yang dipimpin Budanov, Senin (12/2), mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan Rusia berkomunikasi melalui Starlink di garis depan mereka, tetapi tidak mengungkapkan sejauh mana terminal itu digunakan.
Ukraina sangat bergantung pada Starlink, dan tahun lalu mengatakan sekitar 42.000 terminal digunakan oleh militer, rumah sakit, bisnis, dan organisasi bantuan. Pentagon membantu mendanai akses untuk pasukan Ukraina.
Kedutaan Besar Rusia dan SpaceX tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Starlink mengatakan mereka tidak melakukan bisnis apa pun di atau dengan Rusia. Perusahaan ini tidak menanggapi email yang dikirim awal pekan ini, yang menanyakan apakah mereka dapat mengesampingkan penggunaan sistem tersebut oleh pasukan Rusia di Ukraina.
Purnawirawan Angkatan Darat Inggris Ben Barry mengatakan kepada Reuters, jika pasukan Rusia menggunakan Starlink untuk berkomunikasi, maka itu berarti mereka menggunakan sistem komunikasi yang sama. [voa]