Ledakan dan Kebakaran Terjadi di Depot Bahan Bakar Guinea, 14 Tewas
TRANSINDONESIA.co | Ledakan kuat dan kebakaran di depot bahan bakar utama di Guinea terjadi di pusat ibu kota Conakry, pada Senin (18/12) pagi. Akibatnya, aktivitas kota itu terhenti, serta 14 orang tewas dan 190 lainnya terluka akibat insiden tersebut.
Sekolah-sekolah ditutup dan para pekerja diminta tetap di rumah karena asap hitam tebal memenuhi langit. Warga tampak meninggalkan daerah tempat ledakan, menurut gambar-gambar di jejaring sosial.
Insiden terjadi sekitar tengah malam di depot utama perusahaan minyak negara di distrik Kaloum di Conakry, dekat pelabuhan. Api berhasil dikendalikan pada sore hari, dan dari korban luka yang dirawat layanan darurat dan di rumah sakit, 113 orang telah dipulangkan, menurut pernyataan pemerintah yang dibacakan di televisi nasional pada Senin malam.
Kolonel Mamady Doumbouya, kepala junta yang berkuasa setelah merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021, menyerukan “solidaritas dan doa bagi bangsa pada masa sulit ini.”
Hasil penyelidikan yang diperintahkan pemerintah masih ditunggu.
“Suara yang memekakkan telinga yang membangunkan kami,” kata seorang warga kepada kantor berita AFP. “Jendela rumah kami dan jendela tetangga kami pecah. Kami berhasil melarikan diri dari tempat itu,” tambahnya.
Dansa Kourouma, ketua Dewan Transisi Nasional – parlemen yang ditunjuk junta militer – mengatakan kebakaran telah menyebabkan “kerusakan besar termasuk hilangnya nyawa manusia.” [voa]