Gempa Beruntun Landa Tanimbar Terasa sampai Kepulauan Banda Tidak Ada Kerusakan

TRANSINDONESIA.co ; Gempa beberapa kali mengguncang Kabupaten Tanimbar, Maluku. Tercatat hingga Rabu (8/11/2023) pukul 11.52.53 gempa dengan M 7,2 SR. Pemutakhiran data Gempa Bumi M 7.2 dengan kedalaman 10 KM, menjadi M 6.9 dengan kedalaman 14 km.

Laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Tanimbar gempa dirasakan sedang – lemah selama sekitar 3 menit di Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Gempa dirasakan dengan skala IV-V MMI di wilayah Saumlaki – Kepulauan Tanimbar. Gempa dirasakan dengan skala IV MMI di wilayah Kepulauan Banda. Gempa dirasakan lemah wilayah Kecamatan Wetang di Kabupaten Maluku Barat Daya. Sebagian masyarakat merasakan getaran gempa, namun tidak ada kepanikan. Situasi aman dan kondusif.

“Pantauan di kota dan desa sekitar tidak ada dampak kerusakan akibat gempa,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam siaran persnya, Kamis (9/11/2023).

Sedangkan di kecamatan dan desa belum ada laporan akibat dampak gempa.

Upaya penanganan gempa BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan monitoring dampak dari gempa tersebut dan koordinasi dengan BMKG. Kami bersama BMKG selalu mengupdate info tiap kejadian gempa susulan.

“Selalu berkoordinasi dengan para camat untuk menghimbau kepada masyarakat melalui para kades/lurah, agar tidak panik, tidak mudah percaya pada info yang tidak resmi, dan selalu melaporkan setiap kejadian dan dampak yang terjadi baik korban maupun kerusakan akibat gempa. Mengingat daerah kepulauan yang juga berjauhan kadang jaringan komunikasi juga terbatas, apabila ada kejadian dan/atau laporan yang agak terlambat, akan disampaikan lebih lanjut,” ujarnya.

Berdasarkan info dari laman website Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa di Tanimbar pada (8/11/2023) terjadi 3 kali. Gempa pertama dengan M 6.8 terjadi pukul 20:02:07 WIB di Barat Laut Tanimbar. Selanjutnya gempa kedua dengan M 5.3 pukul 20:21:05 WIB dan gempa ketiga dengan M 5.1 pukul 21:47:38 WIB.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempabumi susulan. Pastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.

“Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, agar bisa mengenali ciri gempa yang bisa memicu tsunami. Jika gempa berlangsung secara terus menerus selama lebih dari 30 detik baik itu dengan guncangan keras maupun mengayun, masyarakat yang berada di daerah pantai agar segera lari ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadi tsunami,” kata. [kum]

Share
Leave a comment