Institut Seni Indonesia Yogyakarta Pergelaran Musik Tradisi Memperingati Hari Sumpah Pemuda

TRANSINDONESIA.co | Oleh: Kanaya Putri Fadhilah

Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan cara kreatif, membuat sajian musik etnis yang ditampilkan 7 pengkarya dari gabungan Prodi Etnomusikologi dan Prodi Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan memiliki tugas untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisi.

Dalam momen Sumpah Pemuda, acara ini menyiratkan kebanggaan terhadap budaya Nusantara yang diimplementasikan ke dalam karya-karya yang ditampilkan. Acara ini juga merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya yang ada di Nusantara.

Penampilan 7 repertoar berjudul ‘Lingkung Lembur’ oleh Cepi Irawan, ‘Talu Masjolo’ oleh Aji Santoso Nugroho, ‘Kinasih’ oleh Ribeth Nurvijayanto, ‘Tetalu Abreg’ oleh Sukotjo, ‘Maha Muda Karya’ oleh Bayu Setiaji, ‘Padahal’ oleh Krismus Purba dan M. Yoga Supeno, serta terakhir ‘Paripurna’ oleh Suhardjono.

Trans Global

Setiap penampilan repertoar memiliki makna dan hasil dari gabungan-gabungan budaya Nusantara atau gabungan musik tradisional dan musik popular.

Pergelaran musik tradisi terbuka untuk umum dan disiarkan secara live pada channel Youtube ISI Yogyakarta, mengusung tema “Musik Tradisi, Memantik Pemuda Berkreasi” digelar di Gedung Lab. Seni ISI Yogyakarta pada 26 Oktober 2023, dimulai pukul 19:30 WIB.

Acara pergelaran ini dihadiri berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga orang dewasa serta telah ditonton sebanyak 1.560 kali pada live streaming di Youtube.*

 

Yogyakarta, 27 Oktober 2023.

Share