BMKG Prediksi Musim Kemarau Berlanjut hingga Oktober

TRANSINDONESIA.co | Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim Terapan, BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan musim kemarau masih akan berlangsung hingga Oktober. Sedangkan, musim hujan akan mulai berlangsung pada awal November hingga Desember.

“Musim kemarau tahun ini memang lebih panjang. Prediksi kami sampai Oktober,” katanya dalam perbincangan Pro3 RRI, Sabtu (23/9/2023).

Maka dari itu, Ardhasena menjelaskan bahwa dampak dari kemarau ini akan menimbulkan kekeringan. Dan fenomena El Nino ini menyebabkan 74 persen wilayah Indonesia yang sudah mengalami musim kemarau panjang.

Bahkan, menurutnya, defisit curah hujan di beberapa lokasi, berdampak pada lahan pertanian serta kebakaran hutan. Contohnya, kebakaran di sejumlah wilayah yang tidak sama sekali mengalami musim hujan.

Ardhasen lalu menyebut beberapa provinsi alami kekeringan. “Jawa tengah, Jawa timur, Bali, Nusa Tenggara yang tidak mengalami musim hujan sama sekali,” kata Ardhasena.

Dari awal Januari, BMKG sendiri sudah menginfokan pada masyarakat di beberapa wilayah Indonesia. Selain itu, antisipasi di setiap wilayah juga sudah dilakukan oleh Kementerian-kementerian.

“Saya hanya berharap dengan adanya dampak ini, masyarakat bisa lebih hemat dan bijak. Terutama dalam hal menggunakan air untuk keperluan sehari hari, apalagi untuk musim kemarau yang masih sangat panjang,” ujarnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, saat ini 74 persen wilayah Indonesia masih akan alami musim kemarau. Hal itu akan terus terjadi hingga pertengahan September 2023. [rri]

Share