Parlemen Remaja Diharapkan Memberikan Pemahaman pada Generasi Muda

TRANSINDONESIA.co | Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI, Agung Budi Santoso, berharap program Parlemen Remaja dapat membuat generasi muda lebih mengenal dan dalam mengenai kegiatan parlemen secara utuh, sekaligus menjalankan perintah Inter-Parliamentary Union (IPU) agar memberikan pendidikan politik kepada para pemuda.

”Kegiatan ini dimaksudkan untuk para pelajar, karena masih SMA yang ikut, para pelajar ini yang mengikuti kegiatan ini akan diberikan simulasi bagaimana menjadi anggota DPR yang bersidang, menyampaikan pendapat terus kemudian ada Paripurna, (Kegiatan ini) selama enam hari,” kata  Agung Budi Santoso, di Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023).

Program Parlemen Remaja juga diharapkan dapat memberikan pemahaman yang baik kepada generasi muda mengenai kerja dan fungsi DPR dalam sistem pemerintahan.

Menurut Politisi Fraksi Partai Demokrat ini, banyak generasi muda yang hanya menerima berita buruk mengenai DPR, tanpa tahu secara utuh kegiatan-kegiatan yang ada di parlemen.

Trans Global

Jadi untuk para remaja, yang pertama pesan dia meminta jangan alergi dengan DPR. Karena ini menjadi satu sistem kenegaraan kita dimana ada lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lembaga yudikatif.

“Kalian harus tahu secara utuh, apa itu lembaga legislatif dalam hal ini DPR (DPRD). Jadi dengan tahu mendalami secara lebih utuh, saya kira kecintaan terhadap parlemen akan tumbuh karena di sinilah kita menggodok peraturan-peraturan yang tentunya berpihak kepada rakyat,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar menjelaskan dengan Program Parja ini menunjukan bahwa DPR ikut bertanggung jawab terhadap pembinaan politik kaum muda, dalam hal ini remaja. Juga menunjukan komitmen DPR untuk terus menjadi bagian dari pembangunan bangsa.

”Jadi ada dua segmen. Segmen untuk remaja dengan parlemen remaja dan kita secara regional setiap tahun pada dua regional juga melaksanakan namanya parlemen kampus. Biasanya parlemen kampus kita bikin di Surabaya untuk regional jawa, kemudian kita bikin di salah satu tempat misalnya di Pontianak untuk regional Kalimantan. Pernah juga di Aceh untuk regional Sumatera dan beberapa tempat,” kata Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar. [met]

Share