Khofifah Pastikan Pasokan Beras Jatim Aman

TRANSINDONESIA.co | Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memastikan pasokan beras di provinsi itu aman, menyikapi harga beras yang tengah melambung saat ini.

“Pada dasarnya stok beras di Jatim sangat cukup. Bahkan Bulog Jatim saat ini masih terus mengirim beras ke Kanwil Bulog lainnya yang ada Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi,” kata Gubernur Khofifah di sela meninjau Gudang Bulog di kawasan Banjar Kemantren, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Rabu.

Ia mengatakan pasokan beras  Bulog Jatim saat ini mencapai 350 ribu ton yang diperkirakan cukup hingga Desember 2023.

“Namun saat ini memang harga Gabah Kering Panen (GKP) dan Gabah Kering Giling (GKG) sedang mengalami kenaikan, sehingga produk akhir beras di konsumen juga mengalami kenaikan,” ucap Khofifah.

Untuk itu Bulog menyalurkan bantuan beras kepada 3,4 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Jatim, dimana setiap keluarga mendapatkan 10 kilogram beras per bulan selama 3 bulan sampai dengan Desember.

“Insya Allah ini akan menjadi bagian untuk penetrasi pasar yang cukup signifikan. Dan semua pasokan Bulog Jatim tadi saya tanya Pak Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim untuk transportasi pengiriman juga sudah selesai, sehingga sudah siap untuk dikirim,” kata Khofifah.

Untuk menangani melambungnya harga beras, secara khusus Khofifah mengajak bupati, walikota, dunia usaha, dunia industri, dunia kerja. maupun swasta melakukan operasi pasar murah khusus beras.

“Ini yang harus diperbanyak lagi operasi pasar murah, termasuk maksimalkan distribusi ke pedagang-pedagang di pasar. Selain itu Pemprov juga akan melakukan operasi pasar murah mulai September. Bahkan di  September sudah dilakukan lima kali, sehingga kami minta bupati, walikota, dunia usaha, dan swasta juga bisa melakukan hal yang sama,” kata Khofifah.

Lebih lanjut ia menjabarkan  pada dasarnya stok gabah dan beras di Jatim cukup. Bahkan dibanding tahun lalu produksi padi Jatim pada September 2023 sebesar 520.889 ton GKG atau lebih besar 9,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022  sebesar 481.059 ton GKG.

Namun persoalannya adalah harga Gabah Kering Panen (GKP) naik dari Harga Eceran Tertinggi (HET), sehingga produk akhirnya dalam hal ini beras ikut mengalami kenaikan.

“Itulah kenapa saat ini harga beras di sebagian besar provinsi di Indonesia mengalami kenaikan di atas HET. Nah sekarang kita bisa melihat stok beras yang dijual dari Bulog itu dijual di bawah HET yakni Rp9.950 dimana HET-nya Rp10.900,” katanya.

Pimpinan Wilayah Perum Kanwil Jatim Ermin Tora mengatakan saat ini pasokan beras di Bulog Jatim ada 200 ribu ton dan masih ada lagi tambahan lebih sekitar 150 ribu ton sehingga saat ini totalnya 350 ribu ton.

“Posisi pasokan 350 ribu ton ini menurut kami sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada di Jatim, termasuk kami juga nanti akan membantu untuk Bulog yang ada di luar Jawa Timur yakni di Pulau Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi,” katanya. [ant]

Share
Leave a comment