Buntut Skandal Ciuman, FIFA Skors Ketua Federasi Sepak Bola Spanyol
TRANSINDONESIA.co | Federasi sepak bola dunia (Federation Internationale de Football Association/FIFA) mengatakan, Sabtu (26/8), bahwa pihaknya menskors Ketua Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol Luis Rubiales dari semua aktivitas terkait sepak bola selama tiga bulan.
Rubiales dikenai skorsing karena FIFA tengah menyelidiki insiden sang ketua mencium pesepak bola Jenni Hermoso, setelah tim nasional sepak bola putri Spanyol berhasil menjuarai dalam Piala Dunia 2023.
FIFA dalam pernyatannya mengatakan penangguhan kegiatan, baik berskala nasional maupun internasional, berlaku mulai Sabtu (26/8). Tindakan displiner itu diambil oleh Ketua Komite Disiplin FIFA Jorge Ivan Palacio.
FIFA telah membuka proses disipliner terhadap Rubiales pada Kamis (24/8) atas tindakannya pekan lalu di Sydney, Australia.
Rubiales membela diri terkait sikapnya terhadap kasus ciuman tersebut dengan berargumen bahwa insiden tersebut bersifat suka sama suka. Hermoso dan pemerintah Spanyol tidak menyetujui klaim itu. Pada Sabtu (26/8), federasi yang dipimpin Rubiales menyatakan bahwa mereka akan tetap mendukungnya.
Namun, setelah pernyataan FIFA muncul, juru bicara Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (Royal Spanish Football Federation/RFEF) mengatakan “Kami menghormati semua pernyataan FIFA.”
Dalam pernyataannya beberapa jam sebelum keputusan FIFA, federasi mengatakan mereka akan menunjukkan adanya kebohongan mengenai apa yang terjadi pada Hermoso atau orang-orang yang turut angkat bicara untuk membelanya.
Pernyataan tersebut, yang dikeluarkan di situs RFEF, mengatakan pihaknya akan mengambil tindakan hukum yang sesuai untuk membela kehormatan Rubiales, tetapi tidak menyebutkan secara detil tindakan tersebut.
Rubiales pada Jumat (25/8) menolak untuk mengundurkan diri sebagai ketua RFEF, bersikukuh membela perilakunya dan menyebut ciuman itu “spontan, saling menguntungkan, euforia dan suka sama suka.”
Sementara Hermoso mengatakan dia merasa tidak memberi izin untuk dicium itu dan merasa “rentan dan menjadi korban agresi.”
Pemerintah Spanyol tidak bisa memecat Rubiales, tetapi mengecam keras tindakannya dan mengatakan pada Jumat (25/8) bahwa pihaknya berupaya agar dia diskors dengan menggunakan prosedur hukum di hadapan pengadilan olahraga.
Tim putri Spanyol juga melakukan perlawanan. Dalam pernyataan bersama yang dikirim melalui perkumpulan mereka, FUTPRO Union, pada Jumat (25/8) malam, seluruh 23 anggota skuad pemenang Piala Dunia Putri, termasuk Hermoso dana 32 anggota skuad lainnya, mengatakan mereka menolak bermain di pertandingan internasional bila Rubiales tetap menjadi ketua federasi.
Dalam pernyataan yang sama, Hermoso membantah klaim Rubiales bahwa ciuman itu atas dasar suka sama suka. Ia menulis, “Saya ingin mengklarifikasi bahwa, seperti yang terlihat dalam gambar, saya tidak pernah menyetujui ciuman yang dia berikan kepada saya dan, tentu saja, saya sama sekali tidak berusaha untuk mencopot presiden.”
Komentar Rubiales dan reaksi dukungan yang ia dapatkan dari banyak penonton pada pertemuan federasi pada Jumat (25/8) mendapat kecaman luas di media sosial. Timnas Inggris yang kalah dalam partai final dalam kejuaraan dunia tersebut berkata: “Kami semua mendukung Anda, @jennihermoso dan seluruh pemain tim Spanyol.” [voa]