Nelayan Ambon Belum Maksimal Gunakan BBM Bersubsidi

TRANSINDONESIA.co | Para nelayan di Ambon gunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hanya sekitar 30 persen dari kuota tahun 2023 sebanyak 2,3 juta kilo liter. Ini masih relatif kecil dari kuota akibat banyak nelayan yang belum terdata.

“Akibat data yang kurang, alokasi BBM untuk tahu ini sebanyak 2,3 juta Kilo Liter. Sementara yang baru terpakai hanya sekitar 30 persen,” kata Deputi I Kantor Kepresidenan RI Febry Calvin Tetelepta, Sabtu (19/8/2023).

Menurut dia, ada sebuah sistem dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang namanya Kartu Kusuka untuk para nelayan, ini harus diperbarui sesuai nama dan alamat lalu diinput data ke MyPertamina. Sehingga nelayan mendapatkan kemudahan untuk BBM jenis solar bersubsidi.

Sementara jumlah nelayan di Indonesia berada di kisaran 900.000 hingga 1 juta orang. Sementara yang baru tercatat hanya sekitar 200 ribu sampai 300 ribu orang sehingga jumlahnya sangat jauh.

“Untuk itu perlu ada inisiasi dan perhatian serius dari setiap pemerintah daerah. Terutama dinas-dinas kelautan dan perikanan. Ini untuk perbarui data,” ujarnya.

Para nelayan dalam membeli BBM bersubsidi sebelumnya menggunakan sistem rekomendasi. Tapi sekarang dengan memakai kartu Kusuka maka nelayan boleh mendapatkan BBM bersubsidi.

“Namun untuk Maluku sendiri sejak 2021 Pemkab Malteng menandatangani MoU di Batam setelah difasilitasi KSP. Tetapi saya tidak tahu sekarang tindak lanjutnya seperti apa karena kembali lagi ke pemerintah daerah baik DKP provinsi mau pun kabupaten,” ucapnya. [rri/ant]

Share
Leave a comment