Mulai 1 Juli, Masyarakat Indonesia ke Tunisia Bebas Visa
TRANSINDONESIA.co | Mulai 1 Juli 2023, masyarakat Indonesia yang ingin berkunjung ke negara Afrika bagian Utara yakni Tunisia, sudah bebas visa. Hal tersebut didapatkan setelah hubungan diplomasi antara Indonesia dan Tunisia berjalan dengan baik.
Kebijakan terbaru ini disampaikan oleh Duta besar Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi. Ia mengatakan, dengan adanya visa on arrival ini dianggap memudahkan masyarakat untuk melihat keindahan negara Tunisia sendiri.
“Dimulai tanggal 1 Juli 2023 itu visa on arrival. Ini jadi sejarah pertama kali dari diplomasi kita,” katanya dalam perbincangan Pro3 RRI, Minggu (18/6/2023).
“Visanya on Arrival (visa kunjungan saat kedatangan) di Bandara Ibternasional Tunis Kartago. Alhamdulillah ini berkat diplomasi dalam 1 tahun terakhir ini,” katanya, menambahkan.
Zuhairi menjelaskan, jika nantinya masyarakat yang datang ke Tunisia hanya perlu mengisi form di kedatangan. Dan kebijakakan on arrival ini juga sebagai apresiasi dukungan Tunisia kepada Indonesia.
Di mana, Indonesia juga pada zaman Bung Karno telah membantu Tunisia untuk merdeka. Dan ia menganggap bahwa perjuangan Bung Karno ini memberi kesempatan warga Indonesia untuk menikmati indahnya kota Tunisia.
“Jadi ini sejarah tahun 50-an dulu Bung Karno membantu Tunisia Merdeka. Dan berkat hubungan diplomasi yang di bangun juga,” kata Zuhairi.
Sebelumnya, pembuatan visa Tunisia pada umumnya membutuhkan waktu paling cepat satu minggu hingga 15 hari. Dan kisaran harganya dalam pembuatan visa Tunisia, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Biasanya, biaya ini tidak termasuk biaya menghunakan jasa urus. Jadi ketidakinginan masyarakat Indonesia untuk pergi ke Tunisia itu dengan alasan visa sulit dan terlalu mahal biasanya.
Sementara itu, Tunisia sendiri menurut Zuhairi sangat terkenal dengan wisata sejarahnya. Mulai dari sejarah Kartago, sejarah Islam, Romawi, dan juga modern tentang hubungan Indonesia dan Tunisia.
Di sana juga terdapat tapak tilas kunjungan Bung Karno ke Tunisia pada tahun 1960-an. Di mana diketahui tercatat wisatawan ke Tunisia dalam setahunnya sebanyak 6 juta orang.
“Jadi kita bisa dapatkan sejarah Islamnya, sejarah Romawi hingga modernnya. Bagaimana hubungan antara Indonesia dengan Tunisia, dan juga antara pendiri bangsa Tunisia dengan Bung Karno,” ujarnya. [rri]