Trump Tetap Bantah Tuduhan Jelang Pendakwaan Kasus Dokumen Rahasia Negara di Pengadilan
TRANSINDONESIA.co | Donald Trump terbang menuju Miami hari Senin (12/6) untuk menghadapi dakwaan menimbun dokumen rahasia negara, dalam kasus hukum yang jauh melampaui tuduhan pelanggaran hukum lain yang pernah ia hadapi dan berhasil ia atasi sebelumnya.
Trump akan hadir di pengadilan hari Selasa (13/6) untuk menjawab dakwaan bahwa ia berbohong dan berencana menyimpan lusinan dokumen rahasia yang ia bawa ke kediamannya di Florida setelah meninggalkan Gedung Putih pada 2021.
Mantan presiden AS dari Partai Republik yang sudah dua kali dimakzulkan dan maju kembali sebagai kandidat capres itu masih menunjukkan nada pertentangan dalam perjalanan menuju Miami. Trump akan menjadi presiden Amerika pertama yang diadili di pengadilan federal.
“Bersiap menuju Doral di Miami,” unggah Trump di platform Truth Social miliknya, dalam penerbangan menuju rumah sekaligus resor golf mewahnya di Florida untuk menginap semalam, sebelum menuju pengadilan yang berjarak sekitar 25 menit berkendara.
“Kita semua harus KUAT dan MENGALAHKAN Komunis, Marxis, dan Orang Gila Kiri Radikal yang secara sistematis menghancurkan Negara kita,” tulis sang mantan presiden, yang dijadwalkan bertemu dengan tim pengacaranya di Florida. “BUAT AMERIKA BERJAYA LAGI!”
Trump, kandidat terdepan dalam pemilihan pendahuluan Partai Republik 2024, mengatakan bahwa dakwaan terbaru yang dihadapinya tidak akan membuatnya mundur dari persaingan pilpres – melakukan kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, yang mengadu kontes hukum dengan kontes elektoral.
‘Saya Tidak Akan Pergi’
“Saya tidak akan pergi. Begini, jika saya mau pergi, saya akan pergi sejak sebelum pilpres pertama tahun 2016,” kata Trump kepada Politico di dalam pesawatnya ketika ia berkampanye akhir pekan lalu.
Miliarder yang akan berulang tahun ke-77 Rabu nanti itu didakwa dengan sengaja memiliki dokumen yang jelas-jelas ditandai sebagai rahasia pemerintah, menolak untuk mengembalikannya dan berkonspirasi untuk menghalangi penyelidikan terkait.
Ia juga dituduh membagikan rahasia AS yang sensitif dengan orang-orang yang tidak memiliki izin keamanan, dalam sebuah kasus yang jauh lebih serius dari pada kasus yang ia pernah hadapi sebelumnya. Dakwaan terhadapnya berpotensi mengandung ancaman penjara selama puluhan tahun.
Dokumen pendakwaan Trump mencakup sejumlah foto yang menunjukkan kardus-kardus yang seharusnya berada di Arsip Nasional justru ditumpuk di sebuah “ruang dansa, kamar mandi, ruang kantor, kamar tidurnya dan ruang penyimpanan” di Mar-a-Lago, kediaman Trump di Palm Beach, Florida.
Trump menyebut dokumen pendakwaan setebal 49 halaman dan dirilis Departemen Kehakiman AS setelah penyelidikan selama berbulan-bulan oleh seorang jaksa khusus itu “konyol dan tidak berdasar.”
Pengamanan di Pengadilan Wilkie D. Ferguson Jr. Miami diperkirakan akan ketat, di mana polisi bersiap menghadapi unjuk rasa, termasuk dari kelompok sayap kanan ekstrem Proud Boys cabang setempat.
Trump dijadwalkan terbang kembali ke klub golfnya di Bedminster, New Jersey, setelah pendakwaan, untuk kembali menyatakan dirinya tidak bersalah dalam sebuah pidato di hadapan para pendukungnya. [voa,]