Tak Direspons, Warga Mojokerto Terpaksa Iuran Bangun Jembatan

TRANSINDONESIA.co | Warga Dusun Brak, Desa Talun, Kecamatan Dawarblandong iuran membuat jembatan darurat hingga terkumpul sebanyak Rp50 juta. Masyarakat setempat terpaksa swadaya membangun jembatan sementara dari bambu lantaran jembatan utama rusak parah.

Jembatan tersebut merupakan akses jalan warga yang berada di daerah terpencil. Setiap harinya jembatan tersebut dilewati warga dan pelajar.

Wadi, kepala dusun setempat mengatakan, ia telah bertahun-tahun mengajukan anggaran pembangunan infrastruktur jembatan permanen. Namun hingga saat ini tidak kunjung terealisasi.

Warga terpaksa membongkar jembatan utama karena tiang penyangga telah roboh. Dengan uang swadaya yang terkumpul, warga membuat jembatan darurat sementara sambil menunggu respons pemerintah daerah.

”Jika tak kunjung direspons ya nggak tahu lagi harus bagaimana. Untuk sementara saat musim kemarau masih aman, semoga jembatan bambu itu tidak hanyut terbawa banjir saat musim hujan,” ujar Wadi, Selasa (6/7/2023).

Dusun Brak merupakan wilayah paling ujung utara kabupaten Mojokerto, memiliki lebih dari 90 kepala keluarga (KK). Meski berada di utara Sungai Lamong, namun daerah tersebut masih masuk wilayah Kabupaten Mojokerto.[rri]

Share