BPS Catat Angka Inflasi Melemah Pasca Lebaran
TRANSINDONESIA.co | Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi pasca Lebaran tepatnya bulan Mei 2022 sebesar 0,09 persen. Laju inflasi itu melemah dibandingkan inflasi April 2023 yang tercatat sebesar 0,33 persen.
Secara tahunan inflasi Mei 2023 sebesar 4 persen, lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan pada April 2023 sebesar 4,33 persen. Sedangkan inflasi tahun kalender 2023 tercatat 1,1 persen.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam keterangan pers Senin (5/6/2023). “Dari 90 kota yang disurvei, 77 kota mengalami inflasi dan 13 kota mengalami defalai,” katanya.
Menutnya, terdapat sejumlah komoditas penyumbang inflasi di bulan Mei 2023. Yaitu bawang merah, daging ayam ras, ikan segar, telur ayam ras, rokok kretek filter, dan bawang putih.
Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Tanjung Pandan (1,28 persen). Kota yang memgalami deflasi terdalam adalah Kota Kupang (-0,79 persen).
Pudji juga mengatakan, tingkat inflasi pasca lebaran 2023 mulai melemah, dan merupakan yang terendah sejak Januari 2023. Penurunan tingkat inflasi Mei utamanya disumbang oleh penurunan harga secara umum pada kelompok transportasi.
Sementara itu berdasarkan komponennya, secara tahunan inflasi inti pada Mei 2023 sebesar 2,66 persen. Inflasi Harga Bergejolak sebesar 3,28 persen, dan inflasi harga diatur pemerintah sebesar 9,52 persen.
“Inflasi harga bergejolak secara tahunan disebabkan oleh harga komoditas beras, telur ayam ras, bawang putih dan bawang merah. Sedangkan inflasi dari komponen harga diatur pemerintah secara tahunan disebabkan oleh harga bensin, rokok kretek filter, tarif angkutan,” kata Pudji. [rri]