Yang Membuat Hebat itu Manusianya

TRANSINDONESIA.co | Pada suatu diskusi ada salah satu staf pengajar mengatakan: “malu kita dengan sekolah sebelah yang mewah bagus dan luar biasa fasilitasnya. Mereka bisa karena semua sarana pendukungnya istimewa”.

Saya menjawab: “dahulu rumah kakek saya, rumah saya berlantai tanah, berdinding bambu dan papan, tidak ada barang mewah apapun di disitu. Namun kami semua demgan senang dan tulus hati merawatnya dan menjadi asri serta ngangeni bagi kami”.

Jawaban saya bukan tidak setuju atau menutupi kekurangan yang ada tetapi untuk mengingatkan bahwa manusia adalah aset utama yang membuat hebat.
Pendidikan apapun latar belakangnya tujuannya adalah menjadikan manusia demgan memanusiakan, proses pendidikan dalam konteks untuk memanusiawikan manusia atau semakin manusiawinya manusia.

“Pendidikan landasan utamanya moralitas, kesadaran, tanggung jawab dan disiplin, dibangun dengan pendekatan dalam ekosistem yang membahagiakan. Pendidikan yang membahagiakan dan membuat peserta didik sadar dan menemukan jati dirinya untuk mampu menjadi pemimpin di masa depan. Yang mampu berpikir strategis, visioner untuk menghadapi berbagai masalah atau tantangan atas hidup atau kehidupan yang berbasis pada keutamaan yaitu : kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban.

Guru merupakan pilar pendidikan sebagai mentor, pendamping, yang mentransformasi pengetahuan maupun ketrampilan untuk mencerdaskan. Menjadi guru atau dinas di lembaga pendidikan memerlukan ketulusan hati yang mencintai dan membanggakan akan tugas dan tanggung jawabnya.

Pendidikkan bagi pemimpin atau calon pemimpin di masa depan dipersiapkan menjadi patriot penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan.

Pendidikkan dimulai dari gurunya atau pengajarnya. Guru sebagai penjamin mutu hasil didik dari pendidikkan. Kualitas guru bukan sebatas pada intelektualnya namun juga moralitasnya. Guru menjadi kunci bagi keberhasilan suatu pendidikkan.

Pendidikan bagi calon pemimpin masa depan, pendidikan setidaknya dapat ditunjukan melalui:

1. Lembaga pendidikkan yang berbasis moralitas, kesadaran, tanggung jawab dan disiplin dalam ekologi pendidikan yang membahagiakan.
2. Pembangunan karakter yang kekinian dan visioner
3. Guru menjadi ikon dan dijadikan panutan dan kebanggaan
4. Sistem pengajaran pelatihan dan pengasuhannya memerdekakan berpikir dan menjadikan pemberani untuk menemukan jati dirinya berbasis standar pendidikan universal, global walaupun dengan kearifan lokal
5. Kurikulum pelajarannya secara holistik atau sistemik saling terkait untuk mencerdaskan secara intelektual, emosional dan sosial
6. Pola pengajarannya pada konseptual dan teoritikal, pengkajian dan studi kasus, riset dan menemukan solusi baru maupun untuk kebaruan
7. Infrastruktur dan sistem sistem belajar yang mendukung kreatif, inovatif, problem solving yang bisa dari : apa saja, di mana saja, dengan apa saja dan dengan siapa saja bisa
8. Tradisi dan nuansa pendidikan yang membudaya dalam ekologis pendidikan yang membahagiakan
9. Produktifitas ditunjukan atas pemikiran dan ide ide kreatif dalam poduk akademik, maupun bakti sosial kemanusiaan
10. Para peserta didik dapat merasakan dirinya tercerahkan dan ada suatu transformasi untuk menyiapkan dirinya sebagai pemimpin di masa depan.
11. Peserta didik di masa depan didik mampu menjadi petriot yang cinta dan bangga senagai anak bangsa
12. Mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari masyarakat luas atas prestasi dan kinerjanya yang profesional cerdas bermoral dan modern.

Tatkala sumber daya manusia mampu menjadi ikon yang luar biasa, maka semua akan mengikutinya menjadi luar biasa pula.

Sumber daya manusia yang profesional, cerdas bermoral dan modern yang mampu menjadi patriot, merupakan pilar bangsa untuk berdaulat berdaya tahan berdaya tangkal bahkan berdaya saing.

Pendidikan yang menjadikan manusia dengan memanusiakan dilakukan melalui suatu ” dialog peradaban menyiapkan calon pemimpin di masa depan”.

Keutamaan pembelajaran bagi calon pemimpin masa depan dalam dialog peradaban dengan mentransformasi dan mencerahkan keutamaan bagi Kemanusiaan, Keteraturan sosial dan Peradaban.

Proses pembelajaran dalam dialog peradaban setidaknya para gurunya mampu:

1. Menginspirasi dan menjadi role model atau memberikan contoh dalam pikiran perkataan dan perbuatannya.
2. Menstimuli untuk berbuat baik dan benar
3. Memotivasi semangat dalam proses pembelajaran
4. Menanamkan keutamaan sebagai pemimpin
5. Mentransformasi melalui dialog peradaban
6. Tegas namun penuh welas asih
7. Berbasis moralitas dengan kesadaran, tanggung jawab dan disiplin
8. Mendidik dan melatih menghadapi situasi krisis ( emerjensi maupun kontijensi)
9. Berpikir kritis, kreatif dan inovatif
10. Menyiapkan menjadi siapa  sebagai” Pemimpin masa depan yang transformatif”. **

Chrysnanda Dwilaksana
Lembah Someah Maribaya 120523

Share