Indonesia Tingkatkan Kerja Sama dan Kunjungan Wisatawan Korea
TRANSINDONESIA.co | Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, pihaknya mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan Korea Selatan ke Indonesia. Menurut Retno, peningkatan kunjungan wisatawan Korsel itu, merujuk pada semakin baiknya penanganan pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Retno Marsudi dalam keterangan pers usai Joint Comission Meeting atau Rapat Komisi Bersama (JCM) ke-4. Pertemuan tersebut antara Republik Indonesia dan Republik Korea, Jumat (31/3/2023) di Seoul, Korea Selatan.
“Isu kelima adalah terkait people-to-people contact (hubungan antara masyarakat-red). Saya mendorong agar target 300.000 wisatawan Korea ke Indonesia, dapat ditingkatkan seiring semakin baiknya penanganan pandemi,” ujar Retno.
Pada pertemuan yang dihadiri Menlu Korsel, Park Jin ini, Menlu Retno turut mengapresiasi percepatan proses visa Korea. Yakni, dari dua minggu menjadi tiga hari.
“Namun, saya juga mengusulkan agar Korea dapat memberikan bebas visa kepada wisatawan Indonesia untuk kunjungan singkat,” katanya. Selain itu, Indonesia juga menyambut baik penambahan kuota Pekerja Indonesia, utamanya di sektor manufaktur di Korea Selatan.
“Dalam konteks kerja sama SDM, saya sambut baik tambahan kuota sebanyak 1.500 orang untuk pekerja Indonesia di sektor manufaktur di Korea. Saya juga sampaikan harapan agar Korea membuka sektor baru untuk pekerja Indonesia, seperti perawat dan deep-sea welding (pengelasan laut dalam-red),” ujar Retno.
“Saya dorong kerja sama pengembangan kapasitas tenaga kerja Indonesia melalui e-learning dan pendidikan vokasi dan politeknik. Serta pembangunan Migrant Worker Center di Bekasi,” katanya.
Dalam Rapat Komisi Bersama ke-4 Republik Indonesia dan Republik Korea, Menlu RI turut menyoroti sejumlah hal lain. Diantaranya, Rencana Aksi Kemitraan Strategis Spesial RI-ROK periode 2021-2025 serta pentingnya memperluas kerja sama pertahanan.
“Hal ketiga yang saya sampaikan penekanan mengenai pentingnya kedua negara mengoptimalkan pemanfaatan perjanjian IK-CEPA (Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement. Tujuannya untuk memperdalam kerjasama ekonomi,” kata Retno Marsudi.
“Hal keempat terkait kerja sama investasi, saya tekankan pentingnya agar sektor swasta Korea dapat meningkatkan investasi di sektor-sektor strategis Indonesia. Seperti industri baja, petrokimia, baterai kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pembangunan IKN,” ucapnya, mengakhiri. [rri]