Setiap PNS di Jabar Asuh Satu Anak Stunting

TRANSINDONESIA.co | Setiap satu orang PNS di Jabar harus menjadi anak asuh dari anak penderita stunting di Jabar. Hal itu persetujuan Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam rapat kerja BKKBN Jabar di Bandung, Selasa 14 Februari 2023.

“Stunting menjadi masalah bersama, itulah mengapa bagi saya stunting itu harus diurus oleh semua dinas yang ada dalam kepemimpinan Saya dan satu PNS jadi bapak asuh anak stunting, sehingga 800.000 anak stunting diurus oleh 800.000 PNS, maka kita bisa lihat dua tahun kedepan seperti apa Provinsi Jawa Barat,” kata Kang Emil.

Menurut Kang Emil, jika Indonesia ingin menjadi negara adidaya di tahun 2045, maka tidak boleh ada stunting selain syarat yang lain.

“Kualitas SDM jadi ukuran penting kalau Negara Indonesia ingin menjadi Negara Adidaya di tahun 2045. Ada tiga syarat utama yaitu, perdamaian damai dan kondusif, pertumbuhan ekonomi 5%, harus menciptakan generasi yang kompetetif dan bebas stunting, ” jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kepala Deputi KB BKKBN dr. Eni Gustina MPH, mengapresiasi Provinsi Jabar dengan penurunan stunting terbesar se-Indonesia.

“Apresiasi dan ucapan selamat kepada Provinsi Jawa Barat dengan penurunan stunting terbesar se Indonesia dengan penurunan 4,7 persen, untuk tahun sekarang harus bisa menurunkan 2 kali lipat, jadi untuk tahun 2023 harus bisa mendapatkan 8,6 persen. Hampir semua desa di Jabar ada satu pasangan Generasi Berencana (GenRe), sehingga anak-anak GenRe ini yang akan menjadi agent of change. Saat ini Jabar secara keseluruhan sudah masuk Jawara sebelum Juara, karena angka-angkanya sudah masuk dibawah rate seluruh Indonesia,” paparnya.

Di akhir rapat kerja, disepakati untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi antara berbagai pihak terkait, serta melaksanakan kolaborasi dalam hal pengembangan program dan pelaksanaan kegiatan. Selain itu, akan dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Jabar.[amh]

Share