Rusia Kembangkan Senjata untuk Menarget Jaringan Kabel dan Pipa Bawah Laut
TRANSINDONESIA.co | Pasukan angkatan laut Barat harus beradaptasi dengan ancaman baru karena Rusia dan kekuatan militer lainnya mengembangkan kemampuan baru untuk menyerang prasarana bawah laut yang penting seperti jaringan pipa dan kabel.
Kerentanan prasarana semacam itu telah lama diketahui. Keprihatinan itu berubah menjadi kenyataan pada September tahun lalu, ketika pipa Nord Stream yang mengalirkan gas dari Rusia ke Jerman pecah di dasar laut Baltik, dekat pulau Bornholm di Denmark, menyebabkan banyak gelembung gas muncul ke permukaan laut.
Penyelidik Swedia menemukan jejak bahan peledak di lokasi itu. Negara Barat mencurigai Rusia melakukan sabotase. Kremlin membantah dan menuduh negara-negara Barat yang melakukan serangan itu.
Beberapa hari setelah kejadian itu, Inggris mengumumkan rencana untuk meningkatkan kemampuan pertahanan bawah lautnya.
Kini kapal pertama sedang dibangun oleh angkatan laut Inggris di galangan kapal di luar Liverpool dan mulai beroperasi akhir tahun ini. Kapal itu dirancang sebagai “kapal induk”, yang menjalankan sistem jarak jauh dan bertindak sendiri untuk pengawasan di bawah air dan perang di dasar laut. [voa]