Presiden Taiwan Sebut Perang dengan China ‘Bukan Pilihan

TRANSINDONESIA.co | Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan kepada Paus Fransiskus dalam sebuah surat bahwa perang dengan China “bukan pilihan”. Ia mengatakan interaksi konstruktif dengan Beijing, yang mengklaim pulau itu sebagai bagian dari wilayahnya, bergantung pada cara negara tersebut menghormati demokrasi Taiwan.

Vatikan adalah pemerintah Eropa terakhir yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan, bukan Beijing, meskipun Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya tetap mempertahankan hubungan informalnya dengan Taipei. Para pemimpin Taiwan merasa tidak nyaman dengan upaya Vatikan untuk mengembangkan hubungan dengan Beijing.

Dalam sepucuk surat kepada Paus yang dirilis kantor Tsai pada hari Senin, ia mengatakan bahwa invasi Rusia selama hampir satu tahun terhadap Ukraina telah menegaskan tentang perlunya mengupayakan perdamaian dan memelihara keamanan regional.

Ia mengatakan kepada Paus bahwa konflik bersenjata dengan China “sama sekali bukan pilihan,” poin yang ia kemukakan dalam pidato tahunan Hari Nasional pada Oktober lalu. Tsai juga mengatakan bahwa “perdamaian dan stabilitas” di Selat Taiwan merupakan landasan untuk membangun hubungan bilateral dengan Beijing.

“Hanya dengan menghormati komitmen rakyat Taiwan terhadap kedaulatan, demokrasi dan kebebasan kami, barulah akan ada landasan untuk memulai kembali interaksi yang konstruktif,” kata Tsai dalam surat itu, yang dikirim sebagai tanggapan atas pesan tahunan Hari Perdamaian Dunia yang disampaikan Paus pada Tahun Baru lalu.

Trans Global

Beijing menganggap pulau berpemerintahan demokratis itu sebagai bagian wilayahnya, meskipun pulau itu memiliki pemerintahan sendiri sejak berakhirnya perang saudara China pada tahun 1949, sewaktu pasukan Nasionalis Chiang Kai-shek diusir keluar daratan oleh pasukan Komunis pimpinan Mao Zedong. China telah bertekad akan membawa pulau itu kembali di bawah kekuasaannya dengan semua cara yang diperlukan, termasuk pengambilalihan dengan kekuatan militer.

China meningkatkan upaya untuk menekan pulau itu, termasuk menembakkan rudal ke laut, setelah Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Agustus menjadi pejabat tertinggi Amerika yang mengunjungi pulau itu dalam 25 tahun. Legislator dari Inggris dan negara lain juga telah mengunjungi Taiwan untuk menunjukkan dukungan mereka kepada pemerintah terpilihnya.

Vatikan adalah satu dari hanya 14 negara dan satu-satunya di Eropa, yang mempertahankan hubungan resmi dengan Taipei, meskipun Paus Fransiskus telah bertindak untuk meningkatkan hubungan dengan Beijing.

Seorang mantan wakil presiden Taiwan di bawah Tsai, Chen Chien-jen, turut hadir dalam pemakaman mantan Paus Benediktus pada awal bulan. Ia mewakili Taiwan dalam kehadirannya itu. [AP/VOA]

Share