Kapolda Metro Soal Tes Urine Mahasiswa

TRANSINDONESIA.co | Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya tengah menggodok program tes urine bagi mahasiswa dari berbagai universitas di DKI Jakarta sebagai upaya pencegahan peredaran narkoba. Program itu rencananya akan dilakukan sebulan sekali mulai November nanti.

Belakangan hal itu menjadi pembahasan di kalangan mahasiswa. Muncul penilaian negatif terhadap program Polda Metro Jaya tersebut.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran memastikan, program itu merupakan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa. Tidak ada unsur paksaan dalam program tersebut.

“Kemarin adik-adik BEM salah persepsi. Kalau memang mau kami bukan memaksa untuk mengecek. Tapi itu yang saya katakan, semua golongan semua umur, semua profesi termasuk polisi wajib untuk melindungi diri dan dan keluarganya,” kata Fadil di Gedung K9 Polda Metro Jaya, Jakarta Barat, Senin (31/10/2022).

Fadil berharap dengan tes urine tersebut pencegahan dini dapat dilakukan para orang tua. Sehingga tidak ada lagi remaja yang ditangkap terkait kasus narkoba. Begitu juga terhadap dunia kerja di perkantoran di Jakarta.

“Jadi kalau ada anaknya yang sudah agak teler-teler dikit. Dari pada menunggu dia tertangkap, lebih bagus rutin dilakukan cek urine,” ujarnya.

“Syukur-syukur kalau perkantoran sebelum menerima karyawan dia juga ada cek urine sehingga demand itu dengan sendirinya akan menurun. Tidak ada gunanya mereka ditempatkan di penjara,” sambungnya.

Fadil optimistis lewat program tersebut, peredaran narkoba dapat ditekan sehingga para bandar narkoba angkat kaki dari Jakarta.

“Bandar akan pergi dengan sendiri kalau angka prevalensi ini bisa kita turunkan 1,9 x 275 juta itu angka nya cukup besar. Betapa juta orang yang mengkonsumsi narkoba, berapa uang yang terbuang,” pungkasnya.[mil]

Share