Salman Rushdie Dirawat dengan Ventilator, Mungkin Kehilangan Satu Mata

TRANSINDONESIA.co | Salman Rushdie, penulis kontroversial “The Satanic Verses”, harus dirawat dengan menggunakan ventilator pada Jumat (12/8) malam setelah ditikam di leher dan perut di New York, AS. Rushdie, 75 tahun, yang berlumuran darah, diterbangkan ke rumah sakit.

“Beritanya tidak bagus,” tulis agen bukunya, Andrew Wylie, dalam sebuah email. “Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf di lengannya terputus; dan hatinya ditikam dan rusak,” katanya.

Ia ditikam di leher dan perut pada Jumat (12/8) oleh seorang pria yang bergegas ke panggung saat Rushdie akan memberikan ceramah di Chautauqua Institution, New York. Polisi mengidentifikasi penyerang sebagai Hadi Matar, 24, dari Fairview, New Jersey. Dia ditangkap di tempat kejadian dan kini menunggu dakwaan. Polisi negara bagian Mayor Eugene J. Staniszewski mengatakan motif penikaman itu belum diketahui.

Rushdie adalah penulis buku “The Satanic Verses” (“Ayat-ayat Setan”) yang dikecam oleh dunia Muslim dan dilarang di banyak negara dengan mayoritas penduduk Muslim, karena dianggap menghina Nabi Muhammad.

Buku itu dilarang di Iran sejak 1988 dan pada tahun 1989 mantan pemimpin Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini mengeluarkan fatwa memerintahkan Rushdie dibunuh. Iran juga menawarkan imbalan senilai 3 juta dolar bagi mereka yang membunuh Rushdie.[voa]

Share