Saudari Ipar Presiden Peru Serahkan Diri di Tengah Tuduhan Korupsi
TRANSINDONESIA.co | Saudari ipar presiden Peru Pedro Castillo telah menyerahkan diri kepada pihak berwenang hari Rabu (10/8) setelah dikeluarkannya surat perintah penangkapannya di tengah tuduhan korupsi.
Yenifer Paredes menyerahkan diri kepada pihak berwenang Rabu sore. Pihak berwenang dilaporkan mencari Paredes sebagai bagian dari investigasi dugaan menjual pengaruh.
Paredes bersama beberapa orang lainnya diselidiki selama pemerintahan Castillo setelah sebuah stasiun televisi lokal menayangkan video yang menunjukkan ia mengoordinasikan pelaksanaan sebuah proyek sanitasi di Cajamarca padahal ia bukan anggota badan pemerintah apapun.
Jaksa Penuntut Umum Patricia Benavides mengatakan, “Keputusan Kantor Kejaksaan Nasional tidak diambil secara politis, tetapi diambil dengan memegang teguh hukum dan konstitusi; masing-masing investigasi, permintaan dan disposisi didukung oleh bukti. Kita semua setara di hadapan hukum, dan semua jaksa menghormati hukum.”
Kantor jaksa Peru menggerebek Istana Nasional pada hari Selasa (9/8) untuk mencari Paredes setelah pengadilan memerintahkan “pencarian dan penangkapan segera” saudara ipar Castillo itu dan tiga pengusaha.
Castillo menyatakan itu adalah bukti adanya konspirasi di antara sebagian Kongres, Kantor Kejaksaan Agung dan sektor media, untuk mengguncang tatanan demokrasi. Ia juga meminta kekuatan demokratis, rakyat Peru, untuk bersatu membela supremasi hukum, tatanan demokrasi dan kehendak rakyat.
Instabilitas politik dan tuduhan korupsi semakin banyak melanda kepresidenan Castillo. Para jaksa penuntut telah membuka lima investigasi kriminal terhadap presiden, dan sebagian anggota parlemen menyerukan agar ia dimakzulkan untuk ketiga kalinya.[voa]