Quo Vadis Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas?
TRANSINDONESIA.co | Kecelakaan lalu lintas faktor penyebabnya sangat kompleks. Ada faktor manusia, faktor kendaraan, faktor jalan, faktor alam bahkan bisa karena masalah sosial. Selain itu bisa juga karena kesalahan sistem operasional maupun sistem pendukung pengoperasionalannya. Kecelakaan secara umum dspat dikatakam karena adanya pelanggaran, adanya kondisi kendaraan atau jalan yang rawan terjadinya kecelakaan. Unsur kecelakaan secara hukum dinyatakan tidak ada unsur kesengajaan atau ada kelalaian. Kelalaian pengawasan, kelalaian berlalu lintas hingga kelalaian penyiapan jalan yang laik bagi penggunanya dalam berlalu lintas dsb. Kecelakaan lalu lintas sering dianggap biasa biasa saja, namun sejatinya berdampak sosial yang sangat luas. Dari pemiskinan hingga masalah sosial kemasyarakatan.
Polisi lalu lintas menangani kecelakaan lalu lintas setidaknya berbasis pada :
1. Forensik kepolisian
2. Fungsi kontrol melalui penegakkan hukum
3. Sistem pelayanan prima.
Forensik kepolisian yg bermakna bahwa pada sistem penyidikan kecelakaan merupakan sistem pembuktian.
Adapun konteks sebagai fungsi kontrol melalui penegakkan hukum polisi memberdayakan TAA ( traffic accident analysis) yang bermakna bahwa sistem penanganan TKP untuk melakukan rekontruksi pra saat dan pasca kejadian melalui sistem elektronik dan dilihat apakah ada pelanggaran, faktor jalan, faktor kendaraan semua terkoneksi pada sistem terpadu.
Pada pelanggaran akan dikaitkan denganTAR ( traffic attitude record) yang merupakan sistem pendataan atas pelanggaran yang dilakukan para pengendara di dalam berlalu lintas. Tar mencatat pelanggaran yang dilakukan penggendara sbb :
1. Pelanggaran ringan atau pelanggaran administrasi dikenakan 1point
2. Pelanggaran sedang atau pelanggaran yg berdampak kemacetan dikenakan 3point
3. Pelanggaran berat atau pelanggaran yg berdampak kecelakan dikenakan 5point
TAR akan berkaitan dengan de merit point sistem atau DMPS (de merit point system) yaitu sistem perpanjangan SIM :
1. Tanpa uji
Untuk para pemilik sim yang selama masa kepemilikkan sim tidak terlibat kecelakaan atau tidak melakukan pelanggaran lalu lintas. Kalaupun melanggar pointya tidak lebih dari 12.
2. Uji ulang
Untuk para pemilik sim yang selama masa berlaku simnya, pernah terlibat kecelakaan ( menjadi tersangka) atau pelanggaranya lebih daei 12 point.
3. Cabut sementara
Berdasar dari keputusan pengadilan di mana pemilik sim mengemudikan secara ugal ugalanan dan mengabaikan road safety seperti menggunakan narkoba, mabok, kebut kebutan dsb.
4. Cabut seumur hidup
Dengan keputusan pengadilan bagi para pemilik sim apabila melakukan tabrak lari. Karena tabrak lari merupakan kejahatan kemanusiaan.
Selain konteks penyidikan, yang di dukung TAA ( traffic accident analysis), Polisi lalu lintas juga melakukan pengkajian melalui TARC (Traffic accident research centre).
TARC yang akan mengkaji secara akademis maupun teknis atas kecelakaan lalu lintas scr umum mapun khusus pada kecelakaan lalu lintas yang dikatakan menonjol. Kecelakaan menonjol dapat dilihat dari : konteks korban, konteks peristiwanga, konteks dampaknya, dan perhatian publik. Kajian TARC akan meneliti secara holistik atau sistemik atas faktor faktor penyebab kecelakaan lalu lintas: manusia, kendaraan, jalan, alam lingkungan maupun faktor faktor lainnya.
Kecelakaan lalu lintas secara umum disebabkan antara lain :
1. Adanya pelanggaran lalu lintas,
2. Kecepatan dalam berkendara,
3. Pengemudi (kompetensi, konsentrasi, reaksi) yang berdampak ketidakmampuan mengendalikan kendaraan bermotor maupun menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas, 4. Faktor jalan,
5. Faktor kendaraan bermotor,
6. Pengguna jalan lainya, dan
7. Faktor alam.
1. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan adanya pelanggaran lalu lintas
Pelanggaran-Pelanggaran yang dilakukan para pengemudi yang berdampak terjadinya kecelakaan lalu lintas : melawan arus, menerobos lampu merah, melanggar rambu-rambu lalu lintas/ marka jalan/ parkir tidak pada tempatnya/ bukan peruntukanya, melebihi batas muatan, mengabaikan standar keselamatan (pengemudi/ pengendara, kendaraan bermotor)
Tatkala melakukan pelanggaran ada pertanyaan kembali, mengapa melakukan pelanggaran? karena tidak tahu, lalai, maupun sengaja melakukan. Perilaku pengemudi melakukan pelanggaran-pelanggaran ini merupakan behaviour (perilaku dalam berkendara) yang perlu dianalisa dan dipelajari mengapa mereka melakukan pelanggaran: a. apakah tidak tahu?, b. banyak kesempatan untuk melanggar?, c. kurangnya pengawasan?, dan d. sistem penegakkan hukum yang lemah?
2. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan dari faktor kecepatan dalam berkendara
Kecelakaan yang diakibatkan kecepatan/ laju kendaraan yang begitu tinggi sehingga pengemudi/ pengendara tidak dapat mengendalikan pada saat ada permasalahan (jalan, kendaraan, pengguna jalan lainya).
3. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkn faktor pengemudi
a. Kecelakaan yang disebabkan karena pengemudi tidak berkonsentrasi : lelah, bosan, ngantuk, mengemudi sambil menggunakan HP/ mengutak atik audio /video, sambil ngobrol/makan makanan sehingga mengganggu konsentrasi.
b. Kecelakaan yang disebabkan karena pengemudi tidak/kurang memiliki kompetensi untuk mengendarai kendaraan bermotor.
c. Kecelakaan yang disebabkan karena pengambilan keputusan/ reaksi pengemudi yang berdampak terjadinya laka.
4. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan faktor jalan
Jalan dan lingkunganya dengan kondisi jalan yang : a. rusak, b. bergelombang, c. Geografis :kemiringan, tikungan, tanjakan maupun turunan jalan yang membahayakan, d. Kondisi jalan lingkungan yang ada di sekitar jalanpun bisa mempengaruhi baik dari badan jalan, e. Lampu penerangan jalan dan sebagainya.
5. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan faktor kendaraan bermotor : a. Kelayakan jalan kendaraan bermotor, b. kondisi body kendaraan bermotor, c. transmisi kendaraan bermotor, d. Ban dari kendaraan bermotor, e. Peruntukan, f. Standar-standar safety lainya.
6. Kecelakaan lalu lintas akibat dari faktor pengguna jalan lainya : a. Pejalan kaki, b. Pedagang kaki lima, asongan, c. Pengendara sepeda, d. Penggunaan jalan bukan untuk lalu lintas (parkir, berjualan, pasar tumpah dan sebagainya).
7. Kecelakaan lalu lintas yang disebabkan faktor alam .
Masih banyak hal lain yang dpt dijabarkan pada masing masing faktor penyebab kecelakaan lalu lintas. Kajian TARC melibatkan pakar, akademisi, para pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan kajian penelitian dan memberikan rekomendasi untuk penanganan masalah kecelakaan yg dilakukan secara holistik dan sistemik melalui program-program dekade aksi keselamatan yang tertuang dalam RUNK rencana umum keselamatan.
Selain melalui TAA, ETLE, TAR dan TARC pengembangan sistem pendidikan berlalu lintas dikembangkan melalui ISDC Indonesia safety driving centre. ISDC merupakan suatu upaya membantu pemerintah dengan mengimplemenentasikan amanat UULLAJ. Dalam rangka meningkatkan kualitas keselamatan, menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan, membangun budaya tertib berlalu lintas. Upaya membangun ISDC sudah dirintis sejak 2008 di Polda Metrojaya, wacana tersebut baru bisa diimplementasikan di Polda Riau pada tahun 2010 yang ditandai pada Hari Bhayangkara ke 64 yang live dengan Prisiden SBY yang berada di Jakarta dengan nama RSDC ( Riau Safety Driving Centre ).
Pembangunan ISDC di Pusdik Lantas Serpong sudah dirintis sejak 2011 dan diskusi hingga FGD pqnjang terus dilakukan. Namun baru terlaksana pembangunannya pada akhir tahun 2019. Lapangan seluas 10 ha menjadi tonggak sejarah kepekaan kepedulian akan keselamatan. ISDC dibangun sebagai wadah untuk belajar bagi :
1. Pengemudi, ajudan, pengawal VVIP maupun VIP
2. Para instruktur sekolah mengemudi
3. Para penguji SIM
4. Para pengemudi profesi
5. Para calon pengemudi
6. Pembinaan komunitas
7. Test drive atau pengujian kendaraan
8. Penelitian kecelakaan
9. Road safety research and development
10. Laboratorium road safety
ISDC merupakan bagian dari program road safety policing dalam meningkatkan kualitas sekolah mengemudi, sistem uji sim dan siste. Penerbitan sim. Kesemua itu dikaitkan dengan penengakkan hukum secara manual semi elektronik maupun elektronik. ISDC didukung sistem sistem IT yang saling terhubung satu sama lainnya yang mendukung program catatan perilaku berlalu lintas atau TAR
( traffic attitude record) maupun program de merit point system.
ISDC telah sedang dan akan terus dikembangkan. Terbesit gagasan untuk memberi nama. Maka kami memilih nama Sonny Harsono mantan Dirlantas Polri era tahun 90 an. Mimpi beliau menumbuhkembangkan sistem SIM, sistem edukasi dan upaya upaya meningkatkan kualitas keselamatan agar terwujudnya lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar.
ISDC atau dikenal sbg Indonesia Safety Driving Centre merupakan implementasi amanah UULLAJ dalam rangka : 1. Mewujudkan lalunlintas yang aman selamat tertib dan lancar, 2. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan, 3. Membangun budaya tertib berlalu lintas dan 4. Pelayanan prima di bidang LLAJ.
Kemanfaatan ISDC dapat diberdayakan sebagai pendukung :
1. Test Drive
2. Traffic accident research centre (TARC)
3. Kegiatan Expo dan penelitian serta pengembangan model model road safety ( road safety research and development)
4. Pembinaan komunitas yg berkaitan dg otomotif maupun road safety
Model pengajaran, pelatihan dan pengasuhan pd ISDC sbb:
1. Pengajaran :
a. Konsep dan teori dasar road safety yg berkaitan dg : aturan hukum dan peraturan peraturan lainnya.
b. Prinsip prinsip yang mendasar bagi keselamatan berkendara
c. Teknik berkendara
d. Etika berlalu lintas
e. Kegawat daruratan
f. Studi Kasus dan Pemecahan masalahnya
g. Teori dan konsep yg disesuaikan dg kebutuhan program pembelajarannya : Para 1)master trainer dan trainer, 2) Petugas pengawal, ajudan dan driver VVIP maupun VIP, 3) instruktur sekolah mengemudi, 4) Penguji SIM, 5) Para petugas yang berkaitan dengan Pengawalan, Patroli, Penjagaan dan Pengaturan 6) Pengemudi Profesi, 7) Calon pengemudi 8) program program kekususan sesuai kebutuhan contoh : bagi penyandang disabilitas dsb
2. Pelatihan :
Merupakan implementasi pengajaran pd praktek simulasi maupun di lapangan dg model faktual apa yg disampaikan pada pengajaran sesuai dg programnya :
1. Para master trainer dan trainer : disesuaikan dg spesifikasinya sepeda motor, mobil, kendaraan khusus dididik dan dilatih untuk mampu mentransformasi pengetahuan dan ketrampilannya kpd anak didiknya
2. Petugas pengawal, ajudan dan driver VVIP maupun VIP : selain safety driving dan riding ditambahkan bela diri, menembak, escapy, kegawat daruratan, penyelamatan, dsb
3. Instruktur sekolah mengemudi : modelnya dapat disesuaikan bagi master trainer dan trainer yg ditambahkan dengan manajemen pengelolaan sekolah mengemudi
4. Penguji SIM : dpt menggunakan model master trainer dan trainer dan disesuaikan dg ujian pd pengkategorian SIM
5. Para petugas yang berkaitan dengan Pengawalan, Patroli, Penjagaan dan Pengaturan : dpt menggunakan model pengawal ajudan dan driver VVIP dan VIP, ditambah dg kompetensi fungsi patroli, penjagaan pengaturan, rekayasa lalu lintas, TPTKP ( tindakan pertama pada tempat kejadian perkara) dan penegakkan hukum thd pelanggaran berlalu lintas.
6. Pengemudi Profesi : angkutan umum orang maupun barang, ambulan, pemadam kebakaran, kendaraan kendaraan khusus
7. Calon pengemudi : disesuaikan dg pengkategorian SIM : A, C (C1, C2, C3 ), B (B1, B2, B1 UMUM, B2 UMUM), D
8. Program program khusus dpt menggunakan model2 point 1 sd 7 disesuaikan dg kebutuhhanya
3. Pengasuhan : untuk penyadaran budaya tertib berlalu lintas :
a. Penyadaran bahwa lalu lintas merupakan penting bagi hidup dan kehidupan manusia yg ditransformasi paradigmanya : 1) secara filosofis, 2) geopolitik dan geostrategis 3) sosiologis 4) globalisasi 5) modernisasi 6) pelayanan publik 7) operasional 8) yuridis
b. Kepekaan kepedulian dan bela rasa akan keselamatan bagi dirinya maupun orang lain
c. Etika berlalu lintas
d. Dampak dampak dari pelanggaran dg cara
1. Off line atau tatap muka
2. On line yg disesuaikan kebutuhan
Point C dapat diujikan secara :
1. Pre test
2. Teori
3. Simulasi
4. Praktek
5. Penyadaran
Materi kurikulum sesuai pengkategoriannya :
1. Buku atau media cetak sbg hard copy
2. Model2 film atau virtual
Penilaian standar kualifikasi pendidikkan, pelatihan dan pengasuhan akan mendukung program:
1. Sistem uji dan penerbitan SIM
2. TAR ( traffic attitude record) / catatan perilaku berlalu lintas yg dikaitkan dg penegakkan hukum atas pelanggaran lalu lintas
3. De merit point system yg dikaitkan dg sistem perpanjangan SIM
Dalam upaya meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkanbtingkat fatalitas korban kecelakaan dan mewujudkan lalu lintas yg aman selamat tertib dan lancar program edukasi dan training merupakan faktor yang menjadi prioritas. Program Safety Riding dan Safety Driving dikembangkan melalui wadah ISDC dg berbagai pola atau metode yg diajarkan dengan tujuan agar setiap pengemudi kendaraan bermotor disaat berkendara selain terampil juga memiliki pengetahuan kepekaan kepedulian dan bela rasa akan keselamatan bagi dirinya maupun orang lain. Tehnik Safety Riding dan Safety Driving ini lebih mengutamakan factor keamanan dan keselamatan disaat berkendara dijalan sesuai dengan UU No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Sejalan dg hal tsb maka pengoperasionalan ISDC memerlujan Master Of Trainer maupun trainer untuk melakukan training. Adapun teknik 2 dasar dan pengembenagannya setidak nya mencakup :
1. Tehnik Zig Zag Maju Dan Mundur
Tehnik Zig Zag maju dan mundur adalah tehnik mengemudi kendaraan roda 4 dengan cara pengemudi harus berjalan maju melewati traffic cone yang sudah disiapkan tanpa menyentuh dan menjatuhkan traffic cone tersebut. Dalam tehnik ini pengemudi melaju dengan kecepatan optimal dan membelokkan kendaraan secara zigzag dengan ritme dan jalur yang konstan. Kemudian setelah berjalan maju dilanjutkan pengemudi berjalan mundur dengan melewati traffic cone tanpa menyentuh dan tanpa menjatuhkan traffic cone tersebut. Body kendaraan juga tidak boleh melewati garis batas yang ditentukan pada bagian kanan dan kiri .
Beberapa manfaat dari tehnik ini adalah antara lain :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi saat mengemudikan kendaraan
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan untuk mengenal karakter dari kendaraannya
c. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan responsif disaat menghadapi rintangan di jalan sehingga dapat segera menghindar dari rintangan tersebut
2. Tehnik Menikung (Cornering Technique)
Tehnik Cornering atau istilah lain Tehnik Menikung adalah tehnik mengemudikan kendaraan roda 4 pada saat situasi dan kondisi jalan yang menikung. Tehnik ini dipergunakan untuk menghindari terjadinya ban kehilangan traksi dengan jalan dan juga kemungkinan terjadinya understeer ( kondisi kendaraan yang slip dikarenakan kehilangan daya cengkram roda bagian depan ) atau oversteer (kondisi kendaraan yang slip dikarenakan kehilangan daya cengkram roda bagian belakang), yang tentunya kondisi seperti itu potensi dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Beberapa manfaat dari tehnik ini antara lain yaitu :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi saat mengemudikan kendaraan terutama dalam kondisi jalan yang menikung/berliku
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan responsif dan antisipatif disaat menghadapi rintangan di jalan menikung sehingga dapat segera menghindar dari rintangan tersebut
c. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan pengemudi dalam menentukan waktu untuk menginjak pedal rem dan menentukan waktu untukmenginjak pedal gas menambah kecepatan kendaraan saat melewati tikungan
3. Tehnik Pengereman (Breaking Technique)
Breaking Technique atau istilah lain Tehnik Pengereman.Dalam hal ini pengertian pengereman adalah sebuah system mekanis untuk mengurangi putaran roda kendaraan atau kecepatan sampai mendapatkan titik berhenti. Sedangkan pengertian dari tehnik pengereman yaitu Tehnik mengemudi dengan menghentikan kendaraan dalam kondisi bahaya dan pengemudi langsung menginjak pedal rem. Hal ini dilakukan dengan beberapa cara antara lain menginjak penuh pedal rem ( full pressed), menginjak penuh berulang pedal rem ( pulse braking ), menginjak pedal rem hingga titik kritis (Threshold) dan menginjak penuh pedal rem ( full pressed) dengan menggunakan system ABS (Antilock Breaking Sistem).
Beberapa manfaat dari tehnik ini antara lain yaitu :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan melakukan pengereman mendadak saat ada kondisi bahaya
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuanResponsif Dan Antisipatif Disaat Menghindari Rintangan Di depan dengan segera dapat melakukan pengereman dan kemudian dapat melanjutkan perjalanan kembali.
c. Melatih pengemudi agar dapat merasakan dan mengetahui cara bekerja berbagai macam jenis system mekanis prem kendaraan bermotor.
4. Tehnik Escape ( U-Turn, J-Turn )
Tehnik Escape yaitu tehnik melakukan upaya tindakan penyelamatan dengan mengemudikan kendaraan tingkat advance yang terdiri dari Tehnik U-Turn (maju dan berputar balik 180 derajat) dan Tehnik J-Turn (mundur dan berputar balik 180 derajat).
Beberapa manfaat dari tehnik ini adalah antara lain :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi saat mengemudikan kendaraan
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan untuk mengenal karakter dari kendaraannya
c. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan responsif saat ada rintangan di jalan sehingga dapat segera menghindar dari rintangan tersebut.
Teknik teknik dasar tsb dpt dikembangkan dlm berbagai peragaan atau safety driving performance dengan :
1. Formasi zig-zag
Formasi zigzag yang dilaksanakan dengan bersama sama dan membentuk Tehnik Zig zag Spiral .
Beberapa manfaat dari FORMASI ini adalah antara lain :
a. Melatih olah kemudi dan konsentrasi pada saat melasanakan manuver
b. Melatih pengemudi untuk mengenali karakter kendaraan serta postur riding yang benar pada saat melaksanakan manuver
c. Melatih pengendara untuk meninkatkan kemanpuan saat merubah arah, pindah lajur serta manuver saat berada di jalan raya.
2. Formasi membetuk lingkaran
Formasi membuat lingkaran yang dilaksanakan bersama sama dengan membentuk formasi circle kecil dan besar
Beberapa manfaat dari FORMASI ini adalah antara lain :
a. Melatih keseimbangan, konsentrasi pada saat di tikungan
b. Melatih pengendara agar dapat merasakan karakter kendaraan serta postur riding dan pandangan mata yang benar pada saat ditikungan
c. Melatih pengendara untuk meningkatkan kemampuan pada saat memasuki di tikungan
3. Formasi berbalik arah
Formasi yang dilaksanakan bersama sama dengan membentuk U turn
Beberapa manfaat dari FORMASI ini adalah antara lain :
a. Melatih keseimbangan, konsentrasi pada saat melaksanakan berbalik arah di jalan
b. Melatih pengendara agar dapat merasakan karakter kendaraan dan postur riding position serta pandangan mata yang benar pada saat melaksanakan berbalik arah
c. Melatih pengendara untuk meningkatkan kemampuan pada saat berbalik arah di alan sempit
4. Tehnik Slow ride mix antara safety driving maupun safety riding dengan formasi
Tehnik mengemudi sepeda Motor dengan cara memperlambat laju dari kecepatan sepeda motor guna mendapatkan feeling keseimbangan dari motor jenis adventure ini dan dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
adapun Manfaat dari tehnik Slow ride ini adalah sipengemudi dapat mengetahui sejauh mana handling motor tersebut tatkala dalam keadaan pelan sehingga kaki tidak perlu turun yang memang pada saat berjalan akan menghadapi rintangan
contoh jalan macet jalan sempit dan juga jalan rusak.
Teknik show of force peragaan berkendara sepeda motor atau safety riding performance sbb :
1. Tehnik Slalom ( Zig-Zag )
Tehnik mengemudi sepeda motor dengan cara pengemudi harus menjalankan kendaraan melewati rintangan traffic cone di lintasan yang sudah disiapkan tanpa menyentuh dan menjatuhkan traffic cone tersebut. Pengemudi diharapkan dapat melaju dengan kecepatan optimal dan membelokkan kendaraan zigzag / slalom dengan ritme dan jalur yang konstan.Dalam tehnik zig zag / slalom yang terpenting adalah pengemudi dapat mengontrol gerakan tubuh pada saat sedang menikung atau belok dengan cepat dari sisi kiri ke kanan dan sebaliknya.Keseimbangantubuh pengemudidan sepeda motor yang dikendarai sangat diperlukan pada saat berbelok atau menikung cepat
Beberapa manfaat dari tehnik ini adalah antara lain :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan saat menghadapi kondisi jalan yang menikung atau berbelok
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan dan keseimbangan tubuh ketika sedang menikung, ketika harus melakukan gerakan manufer mendadak ataupun ketika sedang melewati jalan yang berliku
c. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan untuk mengenal karakter dari kendaraannya
d. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan responsif saat ada rintangan di jalan sehingga dapat segera menghindar dari rintangan tersebut
2. Tehnik Angka 8
Tehnik mengemudikan sepeda motor dengan cara pengemudi harus menjalankan kendaraannya melewati jalur rintangan berupa traffic cone yang sudah dipasang di lintasan dan rintangan ini bentuknya menyerupai dengan angka 8. Dalam rintangan ini pengemudi dituntut untuk memiliki skill dan keterampilan yang tinggi dalam mengendarai sepeda motor sehingga apabila pengendara sudah menguasai tehnik ini maka hal tersebut diharapkan dapat diaplikasikan sehari-hari dan tentunya dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di jalan. Pengendara harus mengurangi kecepatan sebelum rintangan berupa cone dengan radius putar yang sempit kemudian belokan kendaraan secara mantap dan putar arah kendaraan menuju arah jalur selanjutnya sambil menarik gas menambah akselerasi.
Beberapa manfaat dari tehnik ini adalah antara lain :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan skill dan ketrampilan untuk melakukan manuver dan membelokan kendaraan dengan radius putar yang cukup sempit.
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan dan kebiasaan untuk berkendara dengan postur tubuh yang benar
c. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan skill dan ketrampilan dalam mempraktekan tehnik Counter Steering dan Counter Weight yang benar
3. Tehnik Chidori Balance ( rintangan menyerupai huruf S )
Tehnik mengemudikan sepeda motor dengan cara pengemudi harus melewati rintangan traffic cone di lintasan yang sudah disiapkan tanpa menyentuh dan menjatuhkan traffic cone tersebut dan rintangan ini bentuknya memang menyerupai dengan huruf S. Dalam rintangan ini pengemudi dituntut untuk memiliki skill dan keterampilan yang tinggi dalam mengendarai sepeda motor sehingga apabila pengendara sudah menguasai tehnik ini maka hal tersebut diharapkan dapat diaplikasikan sehari-hari dan tentunya dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan di jalan.
Beberapa manfaat dari tehnik ini adalah antara lain :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan skill dan ketrampilan untuk melakukan manuver dan membelokan kendaraan dengan radius putar yang cukup sempit.
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan dan kebiasaan untuk berkendara dengan postur tubuh yang benar
c. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan skill dan ketrampilan dalam mempraktekan tehnik Counter Steering dan Counter Weight yang benar.
4. Tehnik Kombinasi
Tehnik Kombinasi ini adalah gabungan dari beberapa tehnik ketrampilan dari yang sudah kita saksikan.Tehnik ini lebih memerlukan ketrampilan dan konsentrasi yang lebih tinggi.
Beberapa manfaat dari tehnik ini adalah antara lain :
a. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan kemampuan responsif saat ada rintangan di jalan sehingga dapat segera menghindar dari rintangan tersebut.
b. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan skill dan ketrampilanISDC merupakan program kemanusiaan yg diamanahkan UU, dan bentuk perjuangan keselamatan berlalu lintas dlm menanamkan kepekaan kepedulian akan keselamatan bagi dirinya dan orang lain. Untuk melakukan manuver dan membelokan kendaraan dengan radius putar yang cukup sempit.
c. Melatih pengemudi agar dapat meningkatkan skill dan ketrampilan untuk melakukan manuver dan membelokan kendaraan dengan radius putar yang cukup sempit.
Banyak hal lain yg dpt dikembangkan ISDC merupakan upaya membantu pemerintah maupun masyarakat dan siapa saja yg peka dan peduli akan lalu lintas yg aman selamat tertib dan lancar. ISDC merupakan program kemanusiaan yg diamanahkan UU, dan bentuk perjuangan keselamatan berlalu lintas dlm menanamkan kepekaan kepedulian akan keselamatan bagi dirinya dan orang lain.
Penyiapan ISDC berkaitan dg :
1. tata kelola manajerial dan operasional
2. Master trainer, trainer, training dan coaching
3. Kurikulum pengajaran pelatihan dan pengasuhan
4. Materi materi sbg bahan pengajaran
5. Lapangan dan gedung serta fasilitas pendukung lainnya
6. Laboratorium road safety dan Pengembangan road safety research and development
7. Hal hal fungsional lainnya yg berkaitan dg road safety
Manusia adalah aset utama bangsa. Apa yang dilakukan para pilar road safety adalah untuk :
1. Mewujudkan lalu lintas yang aman selamat tertib dan lancar . Polanya dapat secara manual maupun elektronik yang saling terhubung ( sistem on line).
2. Meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.
3. Membangun budaya tertib berlalu lintas. Karena lalu lintas merupakan refleksi budaya bangsa.
4. Memberikan pelayanan : keamanan, keselamatan, hukum, administrasi, informasi dan kemanusiaan dengan standar prima. Yang diwujudkan pelayanan yang cepat tepat akurat transparan akuntabel infomatif dan mudah diakses. Chrysnanda Dwilaksana
Fajar Tegal Parang 190722