Pak Tino Sidin Guru On Line Pertama di Indonesia

TRANSINDONESIA.co | Di masa pandemi covid 19, manusia sebagai mahkluk sosial dipaksa untuk melakukan social distancing. Pendidikanpun melalui on line. Pak Tino Sidin sudah merintisnya puluhan tahun yang lalu.

“Ya Bagus” kata Pak Tino Sidin yang membuat anak anak bergembira dan bersemangat mencintai seni rupa. Pak Tino bukan alumni sekolah guru dan bukan bergelar gelar panjang kali lebar. Namun mampu menyihir anak anak bergairah mencintai seni rupa dan gemar menggambar.

Cara pandang yang positif ini membangkitkan. Beliau dibuli kaum akademisi dan para pakar pendidik yang konon katanya tidak sesuai dengan pedagogi atau apalah bahasa dewa pendidikan. Para pengkritik entah membangun atau malah sebatas nyiyirin atau ngendhas ngendhasi (kaum toxic). Biasanya mereka selalu mencari kesalahan atau menyalahkan dan tinggal glanggang colong playu. Terlalu ndakik ndakik tetapi tidak berbuat omdo (omong doang) atau nato (no action talking only), UMBK (unthul munyuk balung kere).

Pak Tino Sidinpun sempat goyah. Namun kepiawaian dan kecerdasan beliau untuk mendapatkan dukungan smart power. Pak Tindo meminta pendapat Pelukis pelukis maestro. Seperti Pak Affandi, Pak Basoeki Abdulah, Pak S Sudjojono. Para maestro menulis dan memberikan statemen yang luar biasa apresiasinya kepada pak Tino Sidin. Tentu waktu itu masih manual belum ada media sosial. Namun ke tiga statemen dari para maestro seni rupa Indonesia membuat adanya sifat kandel (keyakinan akan kekuatan dan kebenaran) bagi pak Tino Sidin.

Pak Tino Sidin menjadi semakin percaya diri dan meyakini apa yang dilakukan baik dan benar. Karena pak Tino mencintai dan dengan tulus hati. Beliau terkenang sepanjang hayat meresap di sanubari anak anak waktu itu hingga dewasa. Salah satunya saya sendiri. Betapa menyenangkan mendengar pak Tino Sidin mengajar, walau dari TV hitam putih. Beliau mengajarkan keberanian dan keceriaan dalam menggambar. Dari lengkung, garis dan bulat semua dapat diolah menjadi suatu karya. Pak Tino Sidin mungkin secara materi boleh dikatakan tidak sebanding dengan apa yang dikerjakan, namun amal dalam mengembangkan dan mentransformasi ilmu sangat luar biasa, melegenda.

Faktanya pak Tino Sidin guru on line pertama di Indonesia. Yang diikuti puluhan tahun kemudian. Pak Tino Sidin inspirator, motivator, teman belajar dan guru yang cinta dan bangga akan pekerjaannya. Kaum pengkritik menguap dan ambles bumi kalaupun ngetop karena menjabat atau ada prewangan prewanganya. Pak Tino Sidin orang tulus hati, dicintai anak anak, melegenda dan tetap menginspirasi walau beliau telah tiada.*

Chrysnanda Dwilaksana
Tegal Parang menjelang tengah malam 180522

Share