Somalia akan Pilih Presiden Baru di Tengah Meningkatnya Ketidakamanan
TRANSINDONESIA.co | Somalia akan mengadakan pemilihan presiden yang telah lama tertunda pada hari Minggu (15/5), mengakhiri proses pemilihan yang berbelit-belit yang meningkatkan ketegangan di negara itu.
Masa jabatan presiden berakhir tahun lalu tanpa ada penggantinya.
Pemilihan kali ini diikuti 39 calon, termasuk presiden petahana Mohamed Abdullahi Mohamed, dua mantan presiden, mantan perdana menteri, beberapa pejabat tinggi dan bahkan seorang jurnalis. Seorang anggota parlemen perempuan yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri Somalia, Fawzia Yusuf Haji Adam, juga ikut bersaing.
Pemungutan suara akan berlangsung di tengah ketidakamanan yang meningkat karena kelompok Muslim ekstremis al-Shabab, yang menentang pemerintah federal, terus melancarkan serangan mematikan di ibu kota dan berbagai kawasan lain di negara Tanduk Afrika itu.
Dengan mortir dan serangan senjata, al-Shabab dalam beberapa bulan terakhir telah berulang kali menguji pertahanan kamp militer Halane, yang dilindungi oleh pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika. Sebuah bom bunuh diri Rabu menewaskan sedikitnya empat, termasuk dua tentara pemerintah, di sebuah pos pemeriksaan dekat daerah bandara yang dijaga ketat di mana para anggota parlemen akan bertemu Minggu untuk memilih presiden baru.
Pemungutan suara tertunda selama 15 bulan dan pihak berwenang Somalia menghadapi tenggat waktu 17 Mei untuk mengadakan pemungutan suara atau berisiko kehilangan dana utama dari donor internasional.
Hasil pemilihan Somalia sulit diprediksi, dan tampaknya Mohamed — yang juga dikenal sebagai Farmaajo — menghadapi perjuangan yang sulit untuk bisa terpilih kembali. Mohamed berselisih dengan perdana menterinya, Mohamed Hussein Roble, terkait kekuasaan mengendalikan pemerintahan. Roble tidak mencalonkan diri sebagai presiden, tetapi di balik layar dia dan mantan pemimpin lainnya dapat memainkan peran yang menentukan dalam hasil pemungutan suara.
Semua 329 anggota parlemen dari kedua majelis diperkirakan akan memberikan suara secara rahasia pada hari Minggu. Untuk menang di putaran pertama, seorang kandidat harus mengamankan dua pertiga suara, atau 219 suara. Para pengamat memperkirakan akan ada putaran kedua atau bahkan ketiga untuk menghasilkan empat kandidat teratas.
Masa jabatan empat tahun Mohamed berakhir pada Februari 2021, tetapi dia tetap menjabat setelah majelis rendah parlemen menyetujui perpanjangan dua tahun mandatnya dan mandat pemerintah federal.[voa]