Industri Batik Salah Satu Penyerab Tenaga Kerja Tertinggi

TRANSINDONESIA.co | Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan yang dimandat untuk meningkatkan ekspor nasional, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus memperluas kerja sama dalam pengembangan industri yang berorientasi ekspor. Salah satunya di bidang industri batik.

Industri batik merupakan salah satu industri penyerap tenaga kerja yang tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, industri ini sangat berpotensi untuk terus dikembangkan. Tercatat 47 unit usaha batik dari 101 sentra wilayah Indonesia mampu menyerap hingga 200 ribu tenaga kerja. Terlebih, UNESCO bahkan telah menobatkan Batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya di bidang Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.

Untuk itu, LPEI bersama dengan Deskranasda Surakarta, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II, dan pelaku usaha ekspor Batik wilayah Solo dan sekitarnya menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Industri Fashion Batik Menuju Pasar Dunia” di Rumah Ekspor Solo, Selasa (15/3/2022).

“FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi UKM menjadi mahir ekspor khususnya di Provinsi Jawa Tengah, mengorkestrasi seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem ekspor batik, serta meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing tinggi,” ungkap Corporate Secretary LPEI Chesna F. Anwar.

FGD yang melibatkan pelaku UKM Batik di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya ini berisikan sejumlah materi seperti potensi ekspor fashion batik, pengalaman ekspor batik, perkembangan fashion batik di dunia, serta sharing session pelaku UKM Ekspor Batik di wilayah Jawa Tengah.

“Kami sangat mendukung industri Batik yang ada di Kota Solo dengan adanya karnaval dan kampong batik. Kami juga mengapresiasi kegiatan ini yang merupakan wujud nyata pengembangan ekspor nasional khususnya industri Batik serta menginspirasi UKM di tengah kondisi perekonomian saat ini. Sinergi dan kolaborasi seperti ini tentu sangat dibutuhkan untuk membawa industri batik melompat bersama menuju kancah internasional,” pungkas Kepala Bagian Perekonomian Kota Solo Yanti.[nag]

Share
Leave a comment