TRANSINDONESIA.co | Kiana Kryeziu, remaja asal Kosovo, menjadi atlet ski perempuan pertama di negaranya yang bertanding dalam Olimpiade di Beijing pada bulan Februari mendatang.
Bagi Kiana Kryeziu, remaja perempuan berusia 17 tahun, ikut bertanding dalam Olimpiade di Beijing merupakan langkah besar bagi dirinya dan negaranya, Kosovo.
Kiana menjadi atlet perempuan pertama Kosovo di Olimpiade Musim Dingin tersebut setelah memenuhi semua persyaratan kualifikasi, dengan pertandingan terakhir yang diikutinya di Italia.
“Kepada Associated Press, Kiana mengatakan, “Ini merupakan salah satu tujuan terbesar saya. Ini merupakan salah satu impian saya dan kini menjadi kenyataan. Namun mungkin juga karena seluruh latihan yang intensif, tahun lalu semuanya tercapai. Dan saya benar-benar mengikuti pertandingan terakhir itu dengan percaya diri dan keyakinan bahwa saya akan lolos kualifikasi,” jelasnya.
Ini bukanlah hal yang mudah, katanya. Ia berlatih dengan keras dan beristirahat hanya empat jam setiap hari. Selain itu, ia juga harus mencari dana untuk membiayai olah raga yang tergolong mahal ini.
Kiana mendapat dukungan dana terbesarnya dari para sponsor, walau pun ia juga berterima kasih atas dukungan dari Federasi Ski Kosovo, komite Olimpiade dan Kementerian Olah Raga.
Tak kalah penting bagi Kiana adalah dukungan dari ayahnya dan pelatihnya, yang cukup dengan menelepon mereka saja.
Kryeziu mulai bertanding ski sejak berusia sekitar 10 atau 11 tahun.
Visar Kryeziu, sang ayah yang juga fotografer untuk Associated Press, melihat potensi yang dimiliki putrinya.”Saya mendapati bahwa jika saya menginvestasikan 10 persen dari waktu saya untuk dia, maka hasilnya akan menjadi 110 persen. Jadi saya melihat potensi dirinya bahwa dia dapat menjadi seorang pemain ski yang handal.”
Latihan rutin yang dilakukan Kiana telah menghabiskan anggaran keluarganya. Namun dukungan dana dari para sponsor membuatnya dapat mengikuti latihan di Austria dan Italia tahun lalu.
Apa yang menjadi ambisi Kiana dalam Olimpiade Musim Dingin di Beijing?
“Harapan saya, seperti yang Anda ketahui, saya baru memulai karier saya. Ini merupakan tahun kedua dan sebuah pencapaian yang besar karena tidak ada perempuan sebelum saya yang dapat mencapai ini. Target saya dalam Olimpiade ini, mungkin berselisih waktu 10 detik dari pemenang dan pemain ski lain yang menjadi idola saya di sana. Saya merasa sangat senang dapat menjumpai para perempuan yang saya lihat dari TV, yang menjadi inspirasi saya setiap hari. Saya berupaya untuk belajar banyak dari mereka.” [lj/ab]
Sumber: Voaindonesia