Time To Change BLI From Force To Power

TRANSINDONESIA.co | Ditunjuknya PT. BGR Logistik Indonesia (BLI) sebagai provider logistik holding pangan Indonesia membuat Rakernas BLI yang diselenggarakan pada 13-14 Januari 2022 kemarin menjadi sebuah fenomena menarik. Pasca dimerger dan ditarik masuk ke dalam PT. PPI. BLI siap menjadi provider logistik BUMN Holding Pangan berbasis digital dan kompetitif. Tidak bisa dipungkiri lagi, BLI memainkan peran penting dalam ekosistem BUMN Holding Pangan, dimana Bli akan jadi agregator logistik seluruh BUMN Holding Pangan.

Sehingga, pada Jumat (14/1) pagi, Direksi, Vice President, Head Of Divre seluruh Indonesia, GM dan Manager berkumpul, sebagian hadir di ruang rapat di lantai 3 Kantor Pusat PT. BGR Jalan Kali Besar Timur No. 5-7 Jakarta, sementara sebagian lagi yang lain, hadir online via zoom dari tempatnya masing-masing, guna mengikuti sesi motivasi yang dibawakan oleh seorang motivator yang cukup terkenal, Hari Subagya.

Mengemas hal yang menarik, Time To Change (Waktunya Berubah).
Hal yang disentuh oleh Hari Subagya dalam sesi motivasi ini adalah:

1. Bangun Kegelisahan Yang Positif
“Proaktif terhadap perubahan, membangun kegelisahan yang positif. Kita harus membangun stimulusnya, jangan nunggu pas ada kejadian. Mulai dengan bertanya pada 10 ekspektasi customer, juga ekspektasi bos apa yang dimauinya dan juga ekspektasi para stakeholder”, Hari memulai sesi motivasinya dengan kalimat di atas. Jawaban atas kegelisahan itu, akan memunculkan improvement yang tentunya positif hasilnya bagi kinerja perusahaan.

2. Profesional
“Profesional itu, segala atribut positif dalam diri, harus hadir dan menemani dia dalam setiap langkah dan bertindak”. Hari Subagya pun memberikan contoh pad sosok pesepakbolan CR-7 (Christiano Ronaldo).”Satu sikap profesional dia, ketika dia sudah masuk lapangan, segala hal yang diluar soal pertandingan, dia singkirkan dahulu”.

3. Setiap Masalah Pasti Ada Solusinya
Dalam kehidupan, masalah kerap menyergap kita. Perbedaan penyelesaian masalah menentukan seberapa kualitas kita.
“”Orang bodoh menemukan jalan buntu, orang biasa menemukan jalan keluar, orang kreatif menemukan banyaaaaaaaaaaaak jalan keluar”, ujar Hari melanjutkan.
Kreatif itu create value, dan banyak metode-metode creative thinking yang bisa dipakai untuk meng-generate ide-ide.

4. Kelola Emosi Pilih Yang Baik-Baik
David R. Hawkins, MD., Ph.D dalam disertasinya Qualitative and Quantitative Analysis and Calibration of The Level of Human Consciousness menemukan bahwa perasaan atau emosi mempunyai level vibrasi dan energi yang berbeda. Dia membagi dalam 2 kelompok: Force dan Power. Semakin tinggi level energi suatu emosi maka akan semakin baik bagi kualitas kehidupan seseorang baik pada aspek pencapaian duniawi maupun spiritual. Kunci untuk bisa menikmati hidup lebih baik adalah dengan menetralisir emosi negatif yang ada di pikiran bawah sadar dan naik ke level energi yang lebih tinggi.
“Jika kita sadar bahwa selama ini kita bergerak di level energi Force, level yang rendah pada secara sadar juga kita harus ikhlas (Acceptance/menerima) dan berupaya menggerakkan level energi kita ke arah Power dan puncaknya, kalau bisa pada level tertinggi, Pure Consciousness, Pencerahan dengan penuh kesadaran murni”.

5. Semangat Berkontribusi
Mereka yang bekerja dengan benar akan memberikan kontribusi terbaiknya untuk organisasi/ perusahaannya. Seorang karyawan bisa dinyatakan sehat, tatkala kontribusinya kepada perusahaan lebih besar dari gajinya, dalam istilah militer dikenal memenuhi pengabdian melebihi panggilan tugas.
Karyawan yg memiliki kontribusi yang baik, akan terlihat lebih bahagia dan senang dalam bekerja.

6. Enjoy The Pain
Kesuksesan pasti melalui rasa sakit.  Seperti layaknya  orang yang mau bisa split (gerakan meregangkan kedua kaki), pasti akan melewati sakit di pahanya. Untuk semakin sukses dan semakin hebat, maka kita pasti akan melalui rasa sakit itu, karena rasa sakit itulah yang membentuk otot-otot sukses kita. Jadi Enjoy The Pain. Nikmati proses sakit dalam pembentukan otot sukses diri anda.

Seperti biasa, Hari Subagya, mengemas sesi motivasinya itu dengan penuh keakraban dan tawa canda. Itu semua agar terjadi interaksi yang intens dengan para peserta.
“Jadi, jika selama ini hubungan bapak ibu dengan para pimpinan atau customer dalam leveling yang masih standar saja, coba mulai diubah. Libatkan rasa tanggung jawab dan empati. Hingga nantinya kualitas apa yang kita kerjakan, pada output yang kita hasilkan akan meningkat secara signifikan. Sebagaimana dalam penjelasan tabel Hawkin tadi. Sesuatu yang selama ini kita lakukan secara force, haru berubah jadi power dan mencerahkan bagi banyak orang”.

Sebagai penanggung jawab bidang Komersial dan Operasional di PT BGR, Syailendra, sangat puas atas sesi motivasi bagi para pucuk pimpinan unit-unit yang berada di bawah naungan PT BGR ini.
“Sebagai agregator logistik Holding Pangan, peran serta BLI harus diikuti oleh berbagai perbaikan dalam lini bisnis BLI, mengedepankan  proses bisnis berbasiskan digital dan mampu menawarkan harga dan layanan yang kompetitif terhadap pelanggan. Pelayanan pada pelanggan adalah hal yang utama, menjaganya secara konsisten akan membuat mereka (para pelanggan) akan loyal dan tetap menggunakan jasa BLI”.

Lebih lanjut Syalendra menambahkan bahwa, “Operasional excellence dengan peningkatan quality revenue, pengelolaan modal kerja serta mengoptimalkan transformasi digital di seluruh aspek akan meningkatkan kualitas dan efisensi pelayanan dalam bisnis BLI ke depan”. Selaras dengan core value AKHLAK yang selalu ditanamkan oleh Menteri BUMN, Erick Tohir.

“Seperti yang dibawakan oleh sang mentor tadi, Hari Subagya bahwa reinventing jati diri insan BLI agar mereka bisa mengubah diri dari manusia yang berkutat pada Force menjadi orang senantiasa mengedepankan kekuatan Power mereka, mencerahkan bagi banyak orang”, ujar Syalendra menutup pembicaraan usai sesi motivasi tadi.[miz]

Share