Binmas Noken: Pemolisian dengan Hati yang Menginspiras
TRANSINDONESIA.co | Tim Binmas Noken secara konseptual maupun pragmatis mengajarkan tatanan dan tuntunan dengan contoh yang dapat menjadi tontonan. Para petugas Binmas Noken sejatinya juga menjafi guru bagi kehidupan. Model pemolisian yang dilakukan tim Binmas Noken memiliki tanggung jawab moral bagi masa depan warga masyarakat yang dilayaninya.
Konteks masa depan ini tentu saja para anak anak dan generasi muda yang ikut belajar dengan tim Binmas Noken kelak memiliki tingkat kesadaran, tingkat kepekaan kepedulian dan bela rasa akan hidup dan kehidupan bagi dirinya maupun orang lain. Tim Binmas Noken bukan sekedar melaksanakan pemolisian namun hakekatnya mereka melakukan suatu pemolisian yang berhati nurani.
Pemolisian yang juga memgajarkan kehidupan agar para warga terinspiraei dan dapat menemukan jalan hidupnya. Apa yang diajarkan tim Binmas Noken secara pragmatis nampak sederhana bahkan sangat sederhana namun itulah jiwa dan hati nurani polisi menginspirasi bagi hidup dan kehidupan. Mereka berperan sebagai orang tua, mentor sekaligus sahabat yang memiliki kewajiban dan kemampuan untuk; menginspirasi, memotivasi, menemani, mentransformasi, memberi solusi, bahkan kalau perlu malah mbayari.
Walau bukan model polisi pada umumnya bahkan bukan menjadi cita citanya untuk menjadi tim Binmas Noken, namun mereka penuh cinta dan bangga dengan profesinya. Tim Binmas Noken sadar dirinya tersesat di jalan yang baik dan benar. Itulah yang menyebabkan mereka demgan segala keterbatasannya terus berani menjalani pemolisiannya yang berhati nurani. Di jalan hidup sebagai polisi, pemolisiannya ada cinta dan kebanggaan yang ia diajarkan bagi para warga masyarakat yang dilayaninya.
Dalam pemokisian tim Binmas Noken berupaya menjadi role model atau bahkan menjadi ikon. Mereka bukan untuk ditakuti, masyarakat patuh dan segan karena mereka mengasihi. Sikap tegas para petugas Binmas Noken adalah tanda cintanya bagi semakin manusiawinya manusia. Pendidikan kehidupan memang tidaklah mudah diajarkan namun itulah spirit mereka untuk mampu terus bertahan berbagi ilmu. Bahkan mereka ada yang menekuni di Binmas Noken sepanjang masa tugasnya sebagai polisi bahkan hingga akhir hayatnya. Walau terus ada rintangan, namun karena besar rasa cintanya akan manusia dan kemanusiaan itulah yang menjadi kebanggaannya.
Tim Binmas Noken pejuang pejuang kemanusiaa di jalan sunyi namun tetap berbagi kebahagiaan dan mengajarkan kehidupan. Tim Binmas Noken dapat dianalogikan mencari dan menemukan rajawali di antara ayam ayam kampung. Mereka menginspirasi, memotivasi dan membukakan jalan untuk terbang mengangkasa menjelajahi dunia.
Produk dari Binmas Noken mungkin saja dianggap sederhana dan kelas lokal namun sejatinya itulah membangun manusia yang menjadi inspirasi dunia. Polisi dengan hati nurani dan demi kemanusiaan menjadi kunci pemolisian. Tatkala pemolisian dilakukan dengan hati, berbagi kebahagiaan mengajarkan kehidupan demi hidup dan kehidupan yang lebih baik menjadi kebanggaan mereka.
Para petugas Binmas Noken menjadi inspirator motivator karena ia menjadi panutan sekaligus mengajarkan menjalani hidup yang penuh harapan. Mereka memang melakukan yang kecil, seakan menjadi lilin yang menerangi walau dirinya kadang harus meleleh. Para petugas Binmas Noken mengasihi dan bukan minta dikasihani namun pembelaan secara politis tetap dibutuhkan bagi mereka untuk terus mampu bertahan sebagai sang pencerah. Tim Binmas Noken adalah sang pembelajar yang berkewajiban belajar dan mengajar tentang hidup dan kehidupan. Ia boleh pensiun namun pencerahannya tetap memberikan keharupan dan keteladanan yang terus dikenang.
Hidup dan kehidupan seringkali tidak sesuai antara harapan dan kenyataan. Tugas tanggungjawab tim Binmas Noken yang begitu besar yang harus dilakukan secara berkesinambungan memerlukan dukungan soft power bahkan smart power sebagai tim transformasinya. Kepercayaan terhadap petugas Binmas Noken sangat penting, status sosial mereka sebenarnya juga sebagai guru, karena menginspirasi, memotivasi dan mengajarkan hidup dan kehidupan. Walau mereka melaksanakan pemolisian yang dilandasi cinta dan ketulusan hati sekalipun, namun pembelaan dalam political will dan status sosial bagi mereka adalah penting dan mendasar. Dengan harapan apa yang telah mereka rintis akan terus berpijar bagai lilin lilin kecil. Yang terus menerangi dan memberi pencerahan untuk hidup bahagia, ada kebaikan dan perbaikan serta semakin manusiawinya manusia.*
Chryshnanda Dwilaksana
Kokok ayam di ujung fajar Tegal Parang 221221