Binmas Noken: Jalan Sunyi para Pejuang Kemanusiaan
TRANSINDONESIA.co | Pejuang dapat dipahami sebagai pembela, pemikir, orang-orang yang peka peduli dan mau serta berani menyuarakan kebenaran bahkan berkorban/ dikorbankan demi apa yang diperjuangkan. Berjuang adalah segala upaya untuk mencapai tujuan sesuatu.
Pejuang ditunjukan pula adanya ketulus iklasan tanpa pamrih dan bukan konyol/ tanpa kompetensi, juga bukan mencari panggung (mengatasnamakan rakyat demi kursi/ tahtanya sendiri).
Pejuang kemanusiaan setidaknya dapat dimaknai sebagai orang-orang yang secara voulentair/tersistematis berani untuk : 1. Membangun, 2. Mengupayakan, 3. Memperbaiki, 4. Memberdayakan, 5. Memperjuangkan, 6. Menata, meningkatkan harkat dan martabat manusia sehingga kualitas hidupnya dapat meningkat. Semua itu dilakukan dengan ketulusan dan kecintaan bagi semakin manusiawinya manusia.
Pejuang kemanusiaan memang bukan orang yang berkoar-koar dengan berbagai hingar bingar seremonial di sini senang di sana di sayang. Para pejuang kemanusiaan menunjukan ketulusannya, ketekunannya tanpa henti tanpa lelah tanpa ragu terus berjuang demi kemanusiaan. Mereka jauh dari kepentingan publikasi dan popularitas bahkan tak jarang didiskriminasi salah-salah malah disalahkan.
Namun mereka tetap teguh dalam pendiriannya dalam berbagi dan memperjuangkan ciptaan Tuhan sebagai tanda kasih dan cintanya pada yang ilahi, sesama dan lingkungannya. Pejuang bukan di zona nyaman, bukan di bawah ketiak kekuasaan, dan tidak dimanjakan dengan uang.
Apa yang dilakukan tim Binmas Noken sejatinya sejalan dengan konteks dan konsep di atas. Hal kecil hal biasa yang mereka lakukan, namun sebenarnya ini sesuatu yang luar biasa bagi hidup dan kehidupan. Pemolisian yang dilakukan tim Binmas Noken adalah untuk memanusiakan, mentranformasi pengetahuan yg mencerdaskan. Memberi stimuli dan pendampingan atas hidup dan kehidupan. Keteladanan mereka menunjukkan betapa besar dukungan dan penerimaan warga kepada polisi khususnya tim Binmas Noken.
Senjata mereka adalah hati dan kecintaan dan dukungan masyarakat yang dilayaninya. Mentransformasi membangun kesadaran tanpa paksaan apalagi kekerasan. Kekuatan iman dan hati pejuang kemanusiaan adalah kekuatan Tuhan. Sadar atau tidak tim Binmas Noken walau di dala. Kesederhanaannya telah menunjukan keberaniannya melakukan pemolisian yang berhati nurani di dalam masyarakat yang sederhana.
Di dalam kesunyiannya mereka tetap melakukan dengan penuh rendah hati dan tulus demi cintanya akan manusia agar hidup dan kehidupannya semakin manusiawi.
Pejuang kemanusiaan kadang sepi sendiri karena yang dilayani kaum sederhana jauh dari kekuasaan. Namun sejatinya, inilah jembatan jiwa yang menjadi pelita dalam kegelapan dan enerji untuk membangkitkan semangat mewujudkan mimpi menjadi nyata
Chryshnanda Dwilaksana
Di ufuk timur fajar Tegal Parang 151221