Cuaca Ekstrem, 404 KK Warga Lombok Barat Terdampak Banjir

TRANSINDONESIA.co | Sebanyak 404 KK terdampak banjir di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin pagi (6/12/2021), pukul 07.00 waktu setempat. Tidak ada laporan warga yang menjadi korban atau pun mengungsi akibat genangan tersebut.

“Cuaca ekstrem memicu hujan lebat yang mengguyur wilayah Lombok Barat sehingga menyebabkan banjir di Desa Ranjok, Kecamatan Gunung Sari. Saat ini air masih menggenangi desa tersebut dengan tinggi muka air berkisar 50 – 100 cm,” kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Abdul Muhari, Ph.D, dalam keterangan persnya, Senin (6/12/2021).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Barat melaporkan banjir tidak mengalami gangguan, seperti di sektor ekonomi, pendidikan dan komunikasi. Menyikapi kondisi ini, tim reaksi cepat (TRC) telah melakukan pendataan, koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa, serta patroli untuk memantau kondisi warga yang terkena dampak banjir.

Melihat kondisi cuaca di wilayah NTB, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi. Berdasarkan peringatan dini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (6/12/2021) sampai dengan Selasa, (7/12/2021), wilayah NTB perlu diwaspadai potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang.

Beberapa wilayah di NTB tersebut antara lain Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Bima, Kota Bima, dan Dompu. Masyarakat di wilayah-wilayah ini perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan, khususnya pada siang hingga malam, terhadap potensi cuaca ekstrem. Di samping itu, mereka juga diimbau untuk memperhatikan kondisi perairan atau gelombang laut yang dapat mencapai 2 m atau lebih di Selat Lombok bagian utara dan selatan, Selat Alas bagian utara dan selatan, perairan utara Sumbawa, Samudra Hindia selatan NTB dan Selat Sape bagian selatan.

Pada analisis kajian bahaya inaRISK, wilayah Kabupaten Lombok Barat memililki 10 kecamatan yang berpotensi terhadap bahaya banjir pada kategori sedang hingga tinggi. Salah satu wilayah tersebut yaitu Kecamatan Gunung Sari yang saat ini terlanda banjir.

Banjir Lombok Timur

Banjir menerjang wilayah NTB lainnya, yaitu di tiga kecamatan, Kabupaten Lombok Timur. Sejumlah desa yang tersebar di tiga daerah tersebut antara lain Kecamatan Keruan (Desa Ketapang Raya), Kecamatan Jerowaru (Desa Batu Nampar Selatan) dan Kecamatan Pringga Baya (Desa Gunung Malang dan Kerumut).

Banjir terjadi pada Ahad (15/12/2021), pukul 15.00 waktu setempat setelah hujan lebat mengguyur wilayah ini. Pada sebagian wilayah, khususnya Kecamatan Keruan, genangan juga disebabkan terjadinya pasang naik sehingga banjir rob tidak dapat dihindari.

BPBD Kabupaten Lombok Timur menginformasikan tak hanya curah hujan yang lebat dan pasang naik, tetap juga drainase yang tersumbat sampah dan tidak mampu menampung debit air.

“Tercatat 94 KK warga desa terdampak banjir di tiga kecamatan tersebut, sedangkan 94 rumah terendam banjir. Tidak ada laporan korban jiwa atau pun warga yang mengungsi akibat banjir tersebut. Dampak lainnya yaitu akses jalan dari Kerumut menuju Kor terputus,” kata Muhari.

Informasi pada pukul 09.00 pagi tadi, BPBD setempat menginformasikan bahwa kawasan pesisir masih terpantau adana kenaikan banjir rob. Menyikapi kondisi tersebut, BPBD Kabupaten Lombok Timur bersama aparat desa setempat membersihkan drainase yang tersumbat dan sampah di wilayah-wilayah yang banjirnya telah surut.[sun]

Share